Ds, bukan penjagal Feby, perannya hanya membantu memasukkan jasad Feby ke dalam bagasi mobil. “Pelaku utama masih dalam pengejaran,” kata polisi.
Bersamaan dengan tertangkapnya satu pria yang diduga terlibat pembunuhan, pihak forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur telah selesai mengautopsi jenazah Feby Lorita .
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto Sabtu (1/2/2014) menyatakan, penyidik dan pihak RS Polri membandingkan sidik jari jenazah tersebut dengan sidik jari Feby yang tertera pada ijazah SMP-nya.
“Dan hasilnya identik,” pungkasnya.
Selain mencocokkan sidik jari, pihak RS Polri juga mengambil sampel pembanding garis lurus dengan keluarga Feby. Adapun, sampel pembanding diambil dari anak kandung Feby yakni Agne Solecia (4).
Sementara itu, Evi Lorita, kakak kandung Feby, mengaku lega setelah diperbolehkan mengambil jenazah korban. Pihak keluarga, katanya akan segera mengambil jenazah tersebut dari RS Polri.
Dari hasil autopsi, Feby tewas karena luka akibat benda tajam pada lehernya. Waktu kematian Feby lebih dari 24 jam sebelum jasadnya ditemukan. (djoko)
Komentar