oleh

Doktor Zul Wajah Baru Luar Jawa Jadi Capres Alternatif di Pilpres 2024

POSKOTA.CO – Tahun politik ditandai pemilihan presiden 2024 memunculkan harapan adanya alternatif calon presiden lebih dua pasangan. Menyusul gesekan atau keterbelahan publik dalam Pilpres 2019, lebih banyak capres pilihan berarti banyak varian pilihan bagi masyarakat.

“Hasil riset Voxpol Center Research & Consulting menunjukkan masyarakat menginginkan Capres lebih dua pasangan, dan kemunculan wajah-wajah baru dengan bukti prestasi selama berkarir, baik pemerintahan maupun masyarakat non-pemerintah,” ujar Syarwi Pangi Chaniago, direktur eksekutif, kepada wartawan.

Dicontohkannya, Zulkieflimansyah, Gubernur Nusa Tenggara Barat periode 2018-2023 itu, katanya, bisa dijadikan alternatif calon presiden periode 2024-2029 selain Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Khofifah Andarpawansa, dan Anies Baswedan.

“Doktor Zul, panggilan akrab Zulkieflimansyah, itu mewakili alternatif Capres 2024. Beliau itu gubernur berprestasi, pernah 10 tahun legislatif DPR RI mewakili Provinsi Banten, dan berasal luar Jawa,” ujarnya beranalisa.

GULIRKAN TEROBOSAN

Zulkieflimansyah, yang berpasangan dengan Siti Rohmi Djalilah sejak 19 September 2018, menorehkan berbagai kegiatan pembangunan masyarakat Provinsi NTB. Apalagi modal yang dimilikinya berpengalaman 10 tahun (2004-2014) menjadi anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera pilihan (dapil) masyarakat Banten.

“Doktor Zul bagai cahaya Bintang Timur mengingat prestasi yang ditorehkan dalam tempo singkat menjabat gubernur, dan bisa menjadi alternatif capres dus menandai klaster baru luar jawa kandidat asal Indonesia Timur,” ujar Rinaldi Rais, pengamat kebijakan publik, Sabtu (22/5/2021).

Menurutnya, sejumlah prestasi & prestise Zulkieflimansyah. Di antaranya Perda pencegahan perkawinan anak, yang dianugerahi penghargaan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, April 2021.

Terobosan lain serupa program Sumbawa Zero Waste sebagai aksi gotong royong serentak selama 60 menit bagi masyarakat se-kabupaten itu menularkan aksi serupa se-provinsi NTB. “Sungai bukanlah tempat sampah. Sungai nantinya tidaklah seharusnya menjadi bencana, namun menjadi berkah. Pemprov NTB sedang mengkampanyekan zero waste. Pengurangan sampah. Mudah-mudahan sungai di Sumbawa ini bisa jadi tempat wisata yang indah,” ujar Gubernur Zulkieflimansyah waktu itu, Minggu (13/1/2019).

Majelis Ulama Indonesia NTB & dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dedy Wahyudin, mengapresiasi program pengiriman mahasiswa NTB belajar ke luar negeri sesuai visi misi NTB Gemilang.
“Program itu mempersiapkan pemimpin masa depan berkualitas dengan Akhlakul Karimah melalui beasiswa. Mungkin 20 atau 30 tahun lagi baru bisa dirasakan manfaatnya ketika mereka (pelajar beasiswa) balik ke Mataram. Ini tradisi baru,” ujar Syaiful Muslim, ketua MUI. (dk)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *