oleh

Gregorius: Kerja Sama Pemkab Bogor dengan Bulog Harus Diawasi

 POSKOTA. CO – Tudingan Bupati Bogor, Ade Yasin terkait kualitas beras bantuan sosial (Bansos) dari Bulog bagi warga terdampak Covid 19, bahwa beras Bulog kualitasnya rendah dan berkutu serta banyak batunya, disikapi Gregorius B Djako.

Ia menegaskan, daripada saling tuding, lebih baik kerjasama Pemkab Bogor dengan Bulog terkait beras ditingkatkan.

Kualitas beras premium dan beras kualitas medium akan terbukti, jika penyalurannya diserahkan ke tiap kepala desa.

Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor yang di ketuai oleh Gregorius B Djako

kepada Pos Kota Selasa (14/7/2020) mengatakan, proses distribusi melalui mekanisme penampungan berpotensi dalam perjalanannya beras Bulog type premium diganti dengan beras medium.

“Kualitas beras Bulog bisa saja yang tadinya bagus diganti dengan beras kualitas rendah.

Maka saran kami, potong jalur distribusi. Langsung serahkan ke pihak desa. Mereka yang datang ambil sendiri di gudang Bulog di Dramga. Kepala Desa ambil jatah bantuan sesuai jumlah warga penerima di daerahnya. Jika wilayah lain berasnya bagus tapi ada wilayah lain berasnya jelek, maka sudah bisa di pastikan pihak desa ada yang tidak benar,” ujarnya.

Menurut Gregg, di situasi seperti saat ini, jangan bermain di penderitaan warga dengan mencari untung.

Bagi Gregg, potensi penggantian jenis beras bisa saja terjadi, karena beras bansos tidak langsung disalurkan kepada masyarakat tapi melalui penampungan terlebih dahulu baru di kemas dalam 30 Kg untuk dibagikan kepada penerima manfaat.

Gregg yang juga ketua Badan Advokasi DPC Peradi Kabupaten Bogor menegaskan, proses penyaluran beras Bulog di Kabupaten Bogor harusnya dapat berjalan lebih lancar dengan memangkas jalur distribusi.

“Rakyat butuh. Maka jalur distribusi di pangkas saja. Caranya adalah beras dari gudang Bulog langsung disalurkan melalui kepala desa sendiri dan kepala desa menyalurkan langsung bansos tersebut kepada warganya,”ujarnya.

Ia mengaku, pernyataan Dirut Bulog, Budi Waseso yang tak mempermasalahkan Pemda untuk tidak lagi bekerjasama dalam hal beras, namun meminta agar Bulog tak di sudutkan dengan kualitas beras bantuan, memiliki makna yang serius.

“Artinya pak Buwas tak mau di salahkan soal kualitas beras. Ini sinyal yang serius. Buwas itu kualitas kinerjanya sudah teruji,” tegasnya. (ymd/sir)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *