POSKOTA.CO – Warga Kemayoran minta Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat merevitalisasi Mandi Cuci Kakus (MCK) terletak di Jalan Kepu Timur Raya, Gang Mantri II RT 007 RW 09, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Permintaan tersebut disampaikan kepada Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma saat blusukan di lokasi kegiatan kerja bakti gerebek lumpur, Minggu (4/4/2021).
Lurah Kemayoran, Rahmat Fajar membenarkan, bahwa warga berharap MCK tersebut dapat direhab supaya lebih rapih, menarik dan nyaman untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
“Luas bangunan MCK 60 meter dan luas tanahnya 120 meter. MCK yang berdiri di aset Pemda ini dikelola secara swadaya oleh pengurus RT setempat. Sekitar 10 tahun lalu MCK tersebut dibangun dari PPMK,” ungkap Rahmat Fajar.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma menyatakan, Pemkot Jakarta Pusat akan mendorong revitalisasi MCK. Menurutnya, MCK ini berangkat nya dari kebutuhan masyarakat. Ketika warga masyarakat membutuhkan, maka saat itu dibangun lah MCK.
“Memang MCK tersebut memerlukan revitalisasi supaya lebih nyaman dan terlihat indah serta bisa dinikmati. Oleh karena itu lingkungannya harus ditata lebih baik lagi seperti dengan taman penghijauan maupun pemanfaatan lahan untuk urbaning farming,” ucap Dhany Sukma.
Revitalisasi MCK juga, kata Dhany Sukma harus ada kolaborasi yang didukung Sudin terkait yaitu Lingkungan Hidup (LH), KPKP, Pertamanan dan Hutan Kota maupun camat, Lurah, Camat. “Syukur-syukur ada sektoral prievert yang mau berkontribusi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) nya,” paparnya.
Orang nomor satu dilingkungan Pemkot Jakpus ini juga berkomentar tentang kegiatan gerebek lumpur yang paling utama digelorakan di wilayah Jakarta Pusat ini agar seluruh saluran air itu dapat mengalir sesuai elevansinya.
Sehingga, tambah Dhany ada aktivitas yang menciptakan kosefitas sosial masyarakat dari kerja bakti ini karena semua unsur dilibatkan antara lain, ada TNI, Polri, Dekot, LMK, RT/RW, kader PKK, Katar, FKDM maupun Sudin-sudin terkait. “Secara tidak langsung maupun langsung melalui kerja bakti ini menjadi media silaturahim antara warga dan Pemerintah dalam rangka menciptakan lingkungan yang lebih baik, lebih bersih dan bebas banjir,” jelas Dhany.
Sementara itu, Formapel Kecamatan Kemayoran, Joko Sarjono menambahkan, untuk mewujukan program urban farming sesuai dengan Instruksi Gubernur (Ingub) nomor: 14 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pertanian Perkotaan serta Desain Besar Pertanian Perkotaan Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 – 2019.
“Pemkot Jakarta Pusat harus memperbanyak sumur repasan, RTH, serta pemanfaatan lahan untuk budidaya urban farming dan Bank sampah yang pengelolaannya di serahkan kepada masyarakat sebagaimana Peraturan Gubernur (Pergub) nomor: 77 tentang pengelolaan sampah di lingkup RT/RW,” ucap Joko.
Di wilayah Jakarta Pusat sendiri kata Joko Sarjono sebenarnya banyak aset Pemda yang berubah fungsi. “Pemkot Jakpus harus segera melakukan inventarisir aset Pemda guna untuk pemanfaatan budidaya urban farming dan bank sampah,” tandasnya. (van/sir)
Komentar