oleh

Bank Sampah di Jakarta Pusat Diminta Kembangkan Budidaya Maggot

POSKOTA.CO – Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meresmikan rumah maggot di area Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R 3R (reduce, reuse, recycle), Ramah Lingkungan Ketapang, Jalan KH Zaenal Arifin, Duri Pulo, Gambir, Jumat (24/7/2020).

Irwandi menyatakan, budidaya belatung pengurai sampah maggot ini harus menjadi contoh untuk bank sampah di seluruh RW di Jakarta Pusat sebagai upaya dalam mengurangi sampah.

“Saya minta bank sampah di seluruh RW di Jakarta Pusat harus memiliki rumah maggot. Dengan begitu volume sampah bisa berkurang,” ucap Irwandi usai peresmian rumah maggot di TPS 3R Ramah Lingkungan Jalan KH Zaenal Arifin, Duri Pulo, Gambir.

Orang nomor dua di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat ini menginginkan dengan adanya rumah maggot ini. Selain bisa mengurangi volume sampah, budidaya maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

“Saya harapkan juga Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat dapat menggerakkan SDM-nya dan memperbanyak rumah maggot di seluruh bank sampah di masing-masing RW. Karena Jakarta pusat harus menjadi contoh untuk wilayah lain terutama dalam mengurangi volume sampah,” paparnya.

Wakil Wali Kota Jakpus Irwandi saat melihat budidaya belatung pengurai sampah maggot di TPS 3R Ramah Lingkungan Ketapang, Jalan KH Zaenal Arifin, Duri Pulo, Gambir, Jumat (24/7/2020).

Sementara itu, Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Marsigit menambahkan, pihaknya sudah membangun rumah maggot di delapan TPS 3R yang tersebar di lokasi Kantor Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup.

“Budidaya rumah maggot merupakan program unggulan. Tujuannya untuk pengurangan sampah organik. Pengerjaannya juga kami memberdayakan petugas Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP) masing-masing Dinas Lingkungan Hidup kecamatan.

“Rumah maggot berukuran 3,5 x 3,7 meter ini dibangun di Lahan Pengelolaan Sampah 3R, Ramah Lingkungan Ketapang, Jalan KH Zaenal Arifin luasnya bangunan kurang lebih 500 meter dengan luas tanahnya 802 meter. Sedangkan bibit atau pupa didistribusikan dari Dinas Lingkungan Hidup, dan dari rumah maggot yang ada di wilayah Cikini,” jelas Marsigit. (van)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *