oleh

Pujian Allah SWT Terhadap Rasulullah SAW

NABI Muhammad shalallahu alaihi wassalam, jiwanya yang mulia sudah enggankan menyembah kepada selain Allah yang Satu, yang telah dirasakan dan dikenalnya dengan perantaraan segala nikmat pemberian-Nya. Ia lalu berharap hanya kepada Allah saja, yang sangat dicintainya, hingga dihijrahinya manusia karena-Nya, dikorbankan nya seluruh kelezatan hidupnya untuk-Nya.

Ia merasa senang menanggungkan siksa dari kaumnya, menolak tawaran yang berupakan harta, kedudukan dan wanita yang disodorkan kepadanya oleh musuh-musuhnya. Karena itu Allah lalu menguatkan kedudukannya, menolongnya dan membelanya dengan taufik-Nya. Maka ia diangkat menjadi Nabi penutup, sebagai Imam bagi manusia seluruhnya.

Tidak heran kalau Rasulullah hanya mencukupkan perhambaan dirinya kepada Allah sebagai kebanggaannya. Ia bekerja melakukan apa saja yang dibutuhkan oleh rasa perhambaan diri dan ketaatan terhadap Tuhannya. Ia perintahkan para sahabatnya untuk tidak melampaui batas dalam menyanjungnya. Seperti dalam sabdanya, : “Jangan kamu puji saya sebagai orang-orang Nashrani memuji Anak Maryam, saya adalah hamba, maka panggillah akan daku: Hamba Allah.”

Sungguh sangat besar kalimat (kata-kata Rasulullah) ini. Menunjukkan sempurnanya makrifah dan pengakuan kerendahan diri di hadapan Allah yang Maha Tinggi, Pencipta seluruh alam.

Ada beberapa pujian atau sanjungan Allah atas Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam :

1. Tentang Akhlak. Inilah yang paling utama atau pokok diantara seluruh pujian. Sebagaimana firman Allah subhanahu wataala, : Dan sesunguhnya engkau (Muhammad) benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (Al-Qalam, 68: 4).

Ketika Aisyah R.a ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, maka dia menjawab: “Akhlaknya adalah Al-Qur’an”. (HR. Abu Dawud). Dalam hadits lain beliau bersabda, : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”

Kemanusiaan yang sempurna tidak lain ialah akhlak yang tinggi. Pengakuan Allah ini menunjukkan bagaimana tingginya kemanusiaan Rasulullah. Satu pengakuan yang tidak pernah diberikan kepada Nabi-nabi dan Rasul-rasul sebelum Muhammad Saw.

2. Tentang Pendidikan Kejiwaan. Allah akui suksesnya Rasulullah dalam memberikan pimpinan atau bimbingan terhadap manusia.

Sebagaimana firman=Nya, : “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) rūh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar memimpin (mereka) kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syûrâ, 41:52).

3. Tentang Agama . Satu masyarakat yang penuh dengan kegelapan-kegelapan, serba macam kegelapan kepercayaan-kepercayaan yang salah, agama-agama palsu, khurafat-khurafat, kemerosotan akhlak telah dapat dibawa Rasulullah ke cahaya terang benderang, yang merupakan kepercayaan yang benar, tauhid, akhlak yang tinggi.

Allah subhanahu wata’ala telah berfirman, : “Alif Làm Rà. (Inilah adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.” (QS. Ibrâhîm, 14:1)

4. Tentang Pengetahuan. Allah subhanahu wata’ala telah berfirman, : ” … Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur”an) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.” (QS. An-Nisâ’, 4:113).

Juga dalam firman-Nya, : “Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah, 2:151).

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda, : “Aku diberi (oleh Allah) hikmah-hikmah yang banyak dalam ucapan-ucapan yang sedikit. (Maksudnya, ucapan-ucapan beliau singkat tetapi mengandung makna yang luas dan dalam). (HR. Ahmad).

Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam telah bersabda, : “Aku diutus dengan membawa kalimat-kalimat yang global (Al-Qur’an) dan aku diberi pertolongan dengan perasaan takut (yang mencekam musuhku). Dan pada suatu hari ketika aku sedang tidur, aku diberi kunci semua perbendaharaan bumi, lalu diletakkan di tanganku”. (HR. Syaikhan melalui Abu Hurairah r.a.).

Allah ajarkan kepada Rasulullah Kitab, Hikmah dan ilmu pengetahuan yang berada di luar ilmu pengetahuan manusia. Dengan Kitab, Hikmah dan ilmu pengetahuan yang melebihi manusia biasa itulah Rasulullah dapat memimpin manusia dengan sukses yang tidak mungkin dapat dicapai oleh manusia biasa siapa saja.

5. Tentang Amal. Risalat yang disampaikan Rasulullah itu bukan semata-mata ajaran atau teori yang harus diketahui, diyakinkan dan dianut oleh pengikut-pengikut beliau, tetapi harus dilaksanakan dengan perbuatan-perbuatan, dengan cara-cara dan peralatan-peralatannya. Kalau ada orang yang menolak, menantang dan tidak melaksanakannya, tidak pernah beliau doakan agar mereka dihancurkan oleh Allah seperti terjadi pada sebahagian dari Nabi-nabi sebelum beliau (Nabi Nuh a.s.).

Sebagaimana dalam firman-Nya, : “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”. (QS. Al-Anbiyâ’, 21:107)

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda, : “Sesungguhnya setiap nabi mempunyai suatu doa yang telah ia gunakan untuk umatnya, lalu doanya dikabulkan. Tetapi aku sengaja menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku kelak di hari kiamat.” (HR. Syaikhan melalui Anas r.a).

6.  Tentang Pribadinya . Allah subhanahu wata’ala telah berfirman, : “Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad); Dan Kamipun telah menurunkan bebanmu darimu; yang memberatkan punggungmu; dan Kami tinggikan sebutan (nama) mu bagimu.” (QS. Asy-Syarh, 94:1-4)

Dada beliau selalu lapang dan terbuka, tak pernah tertutup, kuat memikul tanggung jawab risalah yang beliau bawa sampai selesai atau sukses, tidak gagal, sehingga nama beliau disebut oleh setiap lidah di timur dan di barat. Hati manusia akan tertambat terhadap pribadi beliau sampai datangnya kiamat besar.

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda, : “Semua anak Adam kelak di hari kiamat berada di bawah panjiku, dan aku adalah orang pertama yang dibukakan pintu surga.” (HR. Ibnu Asakir melalui Hudzaifah).

Hadits ini menceritakan garis besarnya tentang keutamaan yang dimiliki oleh Nabi Saw. Nabi Saw. adalah manusia yang paling mulia secara mutlak. Oleh karena itu, kelak di hari kemudian tiada seorang manusia pun, bahkan para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga nabi-nabi lainnya, semuanya berada di bawah panji Nabi Saw.

Atau dengan kata lain, tiada seorang nabi pun yang berani memohon syafaat kepada Allah Swt. sebelum Nabi Saw., dan tiada seorang pun yang diizinkan memasuki surga kecuali setelah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam.

Semoga kita tetap istiqomah untuk bersama-sama di bawah naungan panji Rasulullah Saw. Wallahu A’lam bish-Shawab .

Drs.H. Karsidi Diningrat, M.Ag

* Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung
* Wakil Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah.
* Mantan Ketua PW Al Washliyah Jawa Barat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *