oleh

Turunnya Tahta Kadus yang Tergoda Wanita

PUNYA suami jauh di rantau orang, di seberang pulau pula membuat Kustinah selalu dilanda gunda gulana. Apalagi jika malam hari tiba, berbaring di tempat tidur yang dicemplak cuma guling semata. Padahal usianya yang masih 36, kebutuhan akan urusan ranjang masih terus bergoyang.

Kepada siapa ku harus meminta, sedangkan suamiku jauh di Kalimantan sana? Begitu pertanyaan yang selalu berkecamuk dalam hatinya di saat libido-nya sedang kepengen diuleg-uleg bak gado-gado.

Pada saat situasi seperti itu, setan pastinya gampang memprovokasi. Di desa tempat tinggalnya, di Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kebetulan ada Pak Kadus ( kepala dusun) yang ‘ kegatelan’.  Singkat cerita, terjadilah pertemuan dan perkenalan antara Kustinah dengan Kadus Slamet, yang usianya ternyata tiga tahun lebih muda darinya.

Belum didapat kabar bagaimana dan siapa yang lebih dulu ‘ menembak’ namun yang jelas keduanya sering bepergian berdua-dua dan selalu nempel kayak perangko. Slamet rupanya juga sudah tak perduli percintaannya terumbar ke publik, bahkan dengan wanita yang sudah punya anak dan suami.

Buat Kustinah, punya ‘ gebetan’ kepala dusun, punya kebanggaan tersendiri. Setidaknya jika di dusunnya ada jatah vaksin Covid-19, dia pasti ikut kebagian duluan. Jadi dirinya bisa bebas Covid-19 dan tentunya bebas melakukan sentuhan fisik.

Sayangnya cinta gelap Slamet kepada Kustinah terlalu extra ordinary. Terlalu berlebihan, sampai rumah Kustinah pun dijadikan ajang untuk berselingkuh ria. Karuan para tetangga pun makin curiga. Tak mau kampungnya dikotori oleh perselingkuhan, tetangga pun mengontak Bambang, suami Kustinah yang sedang di Kalimantan untuk bisa mengetahui langsung perselingkuhan istrinya dengan pak Kadus tersebut.

Bambang pun pulang dari Kalimantan dan tiga hari kemudian pamit kepada istrinya berpura-pura balik lagi ke pulau Borneo tersebut. Padahal dia ngumpet di rumah tetangga dengan maksud ingin menjebak istrinya.

Benar saja, pada Selasa (5/1) tengah  malam sekira pukul 23:30, Slamet menyelinap masuk rumah Kustinah. Warga yang memang sudah ‘ Siaga 1’ pun langsung menggerebek mereka.

Keduanya dibawa ke balai desa untuk ‘disidangkan’ . Sepuluh hari kemudian diselenggarakan Musyawarah Desa dan memutuskan Kadus Slamet diberhentikan dari jabatannya.

Begitulah godaan setiap jabatan, tahta harta dan wanita. Bisa mendapat tahta, tapi bisa pula kehilangan tahta karena wanita. ( Agus Suzana)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *