POSKOTA.CO – Segelintir pemuda yang mengaku dari gabungan mahasiswa di Kota Depok membuat panik petugas piket Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Balai Kota Depok karena menggelar aksi demo di depan halaman Balai Kota dengan membawa pengeras suara dan membentangkan spanduk.
“Kami mahasiswa hanya ingin menyuarakan hati nurani dan mengingatkan Pemkot Depok harus tanggung jawab terkait kasus dugaan korupsi Damkar Kota Depok,” ujar Lutfi, koordinator aksi demo saat diusir petugas Satpol PP Depok ketika berorasi di halaman Balai Kota Depok, Senin (19/4/2021).
Aksi demo yang hanya berlangsung sekitar 15 menit untuk mengingatkan dan menyuarakan hati nurani masyarakat agar Pemkot Depok harus bertanggung jawab terhadap kasus dugaan korupsi Damkar Depok karena dari informasi serta pemberitaan beberapa waktu lalu yang terkesan lepas tanggung jawab atau mau bersih sendiri.
Menurut Lutfi, pernyataan di sejumlah media massa dan sosial terkait kasus dugaan korupsi Damkar Depok yang menurut Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono adalah tanggung jawab instansi tersebut jelas sangat disayangkan.
“Seharusnya pernyataan itu tidak perlu dan tidak pantas diucapkan Pemkot Depok terlebih pimpinan Kota Depok,” tuturnya, sembari meminta maaf kalau aksinya sempat membuat panik anggota Satpol PP di Balai Kota Depok yang terpaksa menyuruh pergi dan melakukan aksi demo di luar halaman kantor Wali Kota Depok atau pintu gerbang Jalan Raya Margonda.
Sementara itu, Yusuf, satu anggota Satpol PP Kota Depok, mengaku kaget dan terpaksa mengusir aksi demo untuk keluar halaman balai kota serta mengelar aksi di depan pintu gerbang.
“Kami juga kaget dan terpaksa langsung menyuruh, pergi serta memberikan penjelaskan agar jika mau demo atau menyampaikan aspirasi di luar halaman balai kota atau di pintu gerbang saja agar tidak mengganggu aktivitas kerja pegawai, ” tuturnya. (anton)
Komentar