JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta berupaya menghadirkan menu yang enak dan bergizi pada program makan siang gratis yang akan dibagikan di sekolah-sekolah. Saat ini pemerintah sedang melakukan uji coba di beberapa SD dengan harga per porsinya antara Rp 20 ribu dan Rp 25 ribu.
“Kami sudah tiga kali melakukan uji coba di SD, ternyata para siswa tidak suka dengan paket makan siang yang harganya Rp 15 ribu per porsi. Tapi setelah harga per porsinya dinaikkan menjadi Rp 20 ribu dan Rp 25 ribu, mereka tampak gembira menikmati makanan yang lebih banyak lauknya,” kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Selasa (27/8). Ia kemarin turut menghadiri uji coba ketiga di SDN 04 Cipayung, Jakarta Timur.
Menurutnya, makanan bergizi senilai Rp15 ribu per porsi ternyata tidak ideal untuk murid SD di DKI Jakarta. “Harga minimal makanan bergizi yang layak di kisaran Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per porsi. Tapi hal ini butuh pengawasan ketat, agar kualitasnya tidak diturunkan oleh oknum untuk mencari keuntungan pribadi,” tandas Heru.
Program Makan Siang Gratis yang kemudian berganti nama menjadi Makan Siang Bergizi merupakan program Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Untuk itu Pemprov DKI berupaya menghadirkan makanan yang enak dan sehat dengan harga pantas. Untuk merealisasi program ini, pihaknya bekerja sama pengelola kantin sekolah maupun UMKM sekitarnya.
Heru mengaku, kisaran harga makanan bergizi gratis yang diberikan kepada siswa SD di Jakarta antara Rp 20 ribu dan Rp 25 ribu per porsi. “Pas-nya antara Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per porsi supaya yang memasak juga dapat keuntungan. Karena mereka juga harus mengantar dan menyiapkan sampai di sekolah,” kata Heru. Yang jelas, porsi makanan yang diberikan memiliki gizi seimbang dan lezat.
Dalam peninjauannya di SDN 04 Cipayung, kata dia, para siswa sangat suka dengan menu yang disajikan. Yaitu berupa nasi, telor dadar, jagung, sayur capcay, tempe orek dan anggur dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 25.000 per porsi. “Kita lihat kesukaan mereka apa. Jadi, lauknya harus diganti-ganti, misalnya ayam, daging, ikan, dan lainnya, supaya anak tidak bosan,” pesannya. (jo)
Komentar