POSKOTA.CO – Pembalap legenda MotoGP, Valentino Rossi (YamahaMonster Energy/Italia), percaya bahwa lebih dari sekedar memiliki tim penguji yang baik, tapi Yamaha perlu memiliki program pengujian yang “serius” jika ingin jadi penantang gelar MotoGP musim 2021 mendatang.
Yamaha adalah pabrikan dengan kemenangan terbanyak musim ini, total mereka merebut tujuh dari 13 grand prix sejauh ini. Tiga datang dari Franco Morbidelli (SRT Petronas Yamaha/Italia), dua dari Fabio Quartararo (SRT Petronas Yamaha/Perancis) dan dan dua lainnya dari Marverick Vinales (Yamaha Monster Energy/Spanyol). Namun pabrikan Jepang ini tidak konsisten sehingga akhitnya harus emrelahkan gelar Juara Dunia diboyong Joan Mir (Suzuki Ecstar/Spanyol) yang nota bener hanya sekali memenangi seri.
Konsistensi telah meninggalkan mereka dengan motor andalan mereka M1 2020. Quartararo hanya mencetak satu finis lima besar lainnya di luar dua kemenangannya. Begitu juga Vinales di luar kemenangan Misano dan podium ganda Jerez, gagal mendulang poin di seri-seri lainnya.
Sedangkan Rossi hanya meraih satu podium dalam satu tahun, sebelum harus absen dua seri karena terpapar COVID-19. Ini menjadikan pembalap berjuluk The Doctor menilai Yamaha butuh serius untuk lakukan program pengujian yang serius bila ingin jadi penantang gelar di MotoGP 2021 nanti.
“Ada masalah mendasar, pertama-tama,”kata Rossi dilansir Motorsport.com. “Hingga 2020, semua tim lain memiliki tim penguji yang sangat aktif yang berlari di Eropa dan dengan pembalap Eropa seperti [Michele] Pirro, [Dani] Pedrosa, dan [Stefan] Bradl. Yamaha, di sisi lain, tidak memiliki tim. Hanya ada satu tim yang berlari di Jepang dengan pembalap tes Jepang. Tapi masalah terbesarnya bahkan bukan itu, dia berlari di trek yang tidak ada hubungannya dengan trek Eropa,” jelas Rossi.
Yamaha memang membentuk tim penguji Eropa dengan mantan pebalap Tech3 Jonas Folger tahun lalu. Namun di tahun 2020 mereka membatalkannya untuk tim penguji terpadu yang menggabungkan bagian Eropa dan Jepang akibat Covid-19.
Ketika COVID-19 melanda, rencana uji Yamaha dengan Jorge Lorenzo (Spanyol) benar-benar hancur. Lorenzo hanya mengendarai M1 2019 empat kali tahun ini – yang terakhir datang di Portugal bulan lalu, berakhir dengan dia tertinggal empat detik.
Rossi mengakui pilihan pertamanya adalah Andrea Dovizioso, yang hampir mencapai kesepakatan sebelum memilih cuti panjang sebagai gantinya, tetapi menyambut kedatangan Crutchlow.
“Yamaha perlu memiliki tim penguji yang serius di Eropa tahun depan,” terang Rossi. “Saya akan sangat menyukai jika pembalap penguji adalah Dovizioso, karena dia adalah pembalap yang sangat cepat, sensitif, dan sangat berpengalaman,” tutur Rossi.
Rossi juga menambahkan Yamaha menbutuhkan program penguji yang serius. “Lebih dari sekadar pembalap penguji, Anda membutuhkan program tim penguji yang serius,” terang Rossi. (dk)
Komentar