POSKOTA.CO – Memasuki musim hujan di daerah pulau Jawa, seluruh masyarakat perlu mengantisipasi kemungkinan – kemungkinan bencana akibat curah hujan yang tinggi. Seperti halnya di wilayah Kota Tangerang, antisipasi kemungkinan terjadinya banjir lebih ditingkatkan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Decky, mengatakan pihaknya rutin melakukan pemantauan ke seluruh wilayah guna memastikan kondisi perairan dan pemeliharaan sejumlah alat dalam keadaan baik.
“Petugas PUPR bekerja selama 24 jam. Berkeliling dari satu titik ke titik yang lain guna mengecek kesiapan alat, seperti pompa air dan memastikan debit air dalam kondisi aman dari banjir. Hal ini dilakukan seiring dengan normalisasi sungai agar saluran air lancar,” ujarnya.
Decky menambahkan berbagai inovasi pun dihadirkan demi mengoptimalkan kinerja petugas dalam penanggulangan banjir.
“Kami terus berupaya melakukan terobosan-terobosan untuk mempercepat proses penanganan banjir. Kini, kami telah memiliki alat pompa yang mampu mengalirkan air sebanyak 300 liter per detik. Selain itu, teman-teman di wilayah juga membuat tanggul sementara dengan menggunakan karung berisi tanah yang ditempatkan di beronjong,” ungkapnya.
Dalam situasi pandemi, kemungkinan terjadinya banjir tentunya membutuhkan penanganan yang lebih ekstra dari berbagai OPD terkait. Tak terkecuali Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang yang turut mempersiapkan armada jika terjadi bencana.
Di tempat terpisah, Kepala BPBD, Deni Koswara, mengatakan, sebisa mungkin jika terjadi banjir nanti, semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan. Dengan menjaga jarak, memakai masker dan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
“Mudah-mudahan jangan sampai terjadinya ya. Tapi sebagai antisipasi, BPBD berencana akan menyiapkan perahu dan tenda tambahan,” tuturnya.
Peringatan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem juga terus dilakukan, seperti halnya yang Bidang Pertamanan dari Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar).
Kepala Bidang Pertamanan, Hendri P. Syahputra, mengatakan, pihaknya secara rutin memantau pohon atau reklame yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.
“Biasanya, curah hujan yang tinggi juga dibarengi dengan angin kencang yang menyebabkan banyaknya pohon dan papan reklame tumbang. Hal ini sangat membahayakan, sehingga kami lakukan pengecekan setiap hari. Kami imbau juga kepada masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon,” ujarnya. (***/sir)
Komentar