16 total views
POSKOTA.CO – Petenis unggulan kedelapan, Diego Schwartzman (Argetina), harus kerja keras bertanding tiga jam lebih guna mengalahkan bintang muda Denis Shapovalov (Kanada) lewat pertandingan tiga set 6-4, 5-7 dan 7-6 (7/4) untuk mencapai final ATP Masters 1000 pertamanya di turnamen Internazionali BNL d’Italia 2020, Minggu (20/9/2020), di Roma, Italia.
“Saya sangat, sangat senang. Saya pikir hari ini adalah pertandingan gila, itu sangat berat bagi kami,” kata Schwartzman di lapangan setelah kemenangannya seperti dilansir ATPTour.com. “Di pihak saya, saya sangat senang karena saya memiliki kemenangan,” sambungnya.
Petenis Argentina itu mengalahkan juara Roma sembilan kali Rafael Nadal (Spanyol) pada Sabtu malam dalam apa yang disebutnya “pertandingan terbaik yang pernah ada”. Tetapi segalanya menjadi lebih baik untuk unggulan kedelapan di Foro Italico, karena ia bekerja sangat keras selama tiga jam dan 15 menit untuk mendapatkan kemenangan terbesar dalam karirnya. Laga ini tercatat jadi pertandingan terpanjang turnamen tersebut. Selain juga disaksikan seribu penggemar secara langsung untuk pertama kalinya, dan tentunya menjaga jarak sosialdan menggunakan masker untuk menangkal penyebaran virus corona.
Schwartzman harus bertanding maraton melawan petenis kidal berusia 21 tahun asal Kanada. Namun ia menyelesaikan pekerjaannya dengan baik meski harus melalui tie break di set penentuan.
“Saya memiliki dua mimpi. Yang pertama memenangkan turnamen seperti ini dan yang kedua menjadi 10 besar,” ucap Schwartzman. “Saya perlu bermain lebih dari 100 persen . Saya tidak ingin mengatakan [itu akan] mustahil, karena itu bukan tidak mungkin. Saya tahu saya bisa mengalahkannya. Tapi itu akan sangat sulit,”lanjutnya disinggung laga final pertamanya.
Schwartzman akan menghadapi petenis nomor satu dunia Novak Djokovic (Serbia) dalam pertandingan kejuaraan ATP Masters 1000 pertamanya. Jika ia berhasil menang, dia akan memecahkan 10 Besar Peringkat ATP FedEx untuk pertama kalinya. Jika dia kalah, Shapovalov akan mencapai prestasi yang sama.
Sementara Shapovalov menuturkan jika dirinya telah berusaha semaksimal mungkin sepanjang pertanding. Ia menembaki ke sudut-sudut lapangan, meski akhirnya perjuangan gigihnya itu harus kandas.
“Saya pikir itu pertandingan yang hebat dari kami berdua,” tutur Shapovalov. “Saya merasa kami berdua pantas menang hari ini, jadi saya tidak berpikir ada kunci. Hanya beberapa poin yang membuat perbedaan,” sambungnya. (dk)
Komentar