oleh

Mengatasi Pandemi Covid-19 Membutuhkan Pemahaman Seluruh Warga

POSKOTA.CO – Dalam rangka menyambut hari Raya Idul Fitri 1442 H, RS Premier Jatinegara bekerja sama Pemprov DKI Jakarta dan SATGAS COVID-19 mengadakan Webinar Nasional, dengan tajuk “Belajar dari India, Babak Baru Covid 19 di Indonesia, Siapkah Kita?” pada Selasa (9/5/2021). Webinar ini diadakan untuk menjawab pertanyaan masyarakat saat ini seputar perkembangan situasi COVID 19, mulai dari dugaan pandemi gelombang dua, hingga vaksinasi.

Di dalam paparannya Prof. dr. Menaldi Rasmin SP.P (K), FCCP, yang adalah salah satu pakar kedokteran respirasi yang berpraktek di RS Premier Jatinegara mengatakan bahwa yang terpenting untuk menanggulangi pandemi adalah membangun pemahaman dan kesadaran seluruh warga negara, tokoh masyarakat (formal / Informal) untuk turut aktif melakukan KIE yang gencar perihal 5M dan Informasi Covid 19, Strategi 3T ( Telusur , Tes , Terapi ), lokalisasi pusat penularan, melakukan vaksinasi agar terjadi kekebalan komunitas.

“Belajar dari lonjakan kasus COVID 19 di India pasca ritual keagamaan, tentunya menjelang hari Raya Idul Fitri yang akan datang , kita tidak ingin hal serupa terjadi di Indonesia,” katanya.

Untuk itu MUI juga sudah mengeluarkan Fatwa perihal panduan kaifiat takbir dan shalat Eid di masa pandemic COVID-19.

Amirsyah Tambunan, MA selaku SEKJEN MUI, mewakili wakil presiden Indonesia , Prof. DR. K.H.Ma’ruf Amin, memberikan penjelasan perihal fatwa tersebut dan anjuran pelaksanaannya.

“Shalat Idul Fitri boieh dilaksanakan dengan cara berjamaah di tanah lapang, masjid, mushala, atau tempat lain bagi umat Islam yang berada di kawasan yang sudah terkendali /bebas covid 19,” jelasnya.

Shalat Idul Fitri juga boleh dilaksanakan di rumah dengan berjamaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri (munfarid), terutama yang berada di kawasan penyebaran COVID-19 yang belum terkendali. Pelaksanaan shalat Idul Fitri, baik di masjid maupun di rumah harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mencegah terjadinya potensi penularan. Berikut penjelasan beliau .

Dalam Webinar ini juga di disampaikan pandangan tokoh ulama dan cendekiawan muslim RI, Prof. M. Quraish Shihab mengenai konsep ibadah Idul Fitri dan silaturahmi di masa pandemi Covid-19 ini. Dalam paparannya, prof. Quraish Shihab menyampaikan, belajar dari India, kemanusiaan haruslah diutamakan dalam rangka pemulihan kesehatan nasional.

“Dan silaturahmi yang dilakukan di hari raya tahun ini, haruslah menjadi silaturahmi yang bermanfaat, bukan malah mendatangkan bencana/ kesusahan bagi orang lain,” katanya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berusaha menghindari kerumunan saat bersilaturahmi selama masa pandemi masih berlangsung, agar Indonesia segera pulih.

Dalam rangka pemulihan kesehatan nasional, selain melakukan pengobatan pada kasus aktif, Pemulihan kesehatan para penyintas COVID 19 (kasus sembuh) juga harus menjadi perhatian. Dimana diketahui hampir sekitar 63,5 % dari penyintas covid, mengalami sindrom pascacovid-19 dengan berbagai bentuk keluhan dan gejala, baik yang bersifat gangguan secara fisik maupun nonfisik seperti gangguan tidur, merasa berdebar- debar , sesak nafas, lemas , dan lainnya. “Hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian kita juga, para penyintas harus ditolong dan di persiapkan untuk kembali kepada produktivitasnya seperti sediakala. Hal ini saya rasa sangat berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional,” tutup  Prof. dr. Menaldi Rasmin Sp.P (K),FCCP.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *