POSKOTA. CO – Masyarakat Bogor akan ingat dengan jelas pahlawan heroik mereka saat masa penjajahan. Dialah TB Muslihat. Atas jasanya yang besar ini, berdirilah patung Kapten Muslihat yang berada dalam Taman Topi Bogor.
Patung yang menghadap langsung ke Jalan Kapten Muslihat tepat didepan Mapolresta Bogor Kota ini kini sudah dirobohkan Pemkot Bogor karena area taman topi kini sudah di rubah menjadi Alun-Alun Kota Bogor.
Pemkot Bogor mengaku, akan kembali membuat lagi patung Tb. Muslihat dari bahan perunggu. Untuk tempatnya yang semula di taman topi yang kini jadi alun-alun akan digeser ke pertigaan Jembatan Merah dan Jalan Merdeka, yang dulu namanya Jalan Cikeumeuh.
Dari berbagai buku dan sumber referensi yang dapat dipercaya, Kapten Tubagus Muslihat adalah salah satu pejuang Kota Bogor yang mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, terutama ancaman dari tentara Inggris (Gurkha) yang akan menyerang Istana Negara di Kota Bogor.
Dalam berbagai sumber menyebutkan, Tubagus Muslihat adalah putra dari Tubagus Djahanuddin. Ia lahir hari Senin, 26 Oktober 1926 di Pandeglang, Banten. Kelahirannya ditengah pemberontakan Komunis Indonesia terhadap Pemerintah Belanda.
Berbagai sumber menyebutkan, jika Tb. Muslihat pernah menimba ilmu di HIS Rangkasbitung. Saat duduk di kelas 3, ia lalu pindah ke Jakarta untuk meneruskan sekolahnya di HIS Jakarta dan tamat tanggal, 15 Juli 1940.
Usai lulus dari HIS, Tb. Muslihat melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Nasional Taman Siswa bagian MULO. Namun ia hanya sampai kelas 2 karena banyak faktor yang membuatnya tidak tamat.
Pahlawan heroik Bogor ini lalu bekerja di Bosbouw Proefstation, kini berubah menjadi Balai Penyelidikan Kehutanan yang berada di Gunung Batu, Kota Bogor.
Jadi Pembela Tanah Air
Baru beberapa bulan bekerja, terjadi Perang Pasifik. Belanda menyerah dan Kota Bogor pun jatuh ke tangan Tentara Dai Nippon, Jepang. Tb. Muslihat pernah juga bekerja di Rumah Sakit Kedung Halang, Bogor. Kemudian ia pindah bekerja di Jawatan Kehutanan Jakarta.
Saat bekerja Tb Muslihat mendengar seruan untuk menjadi Pembela Tanah Air. Ia sangat antusias. Kesempatan itu tidak di sia-siakan. Ia segera berhenti dari pekerjaannya untuk mendaftarkan diri menjadi Anggota PETA.
Pada tanggal, 14 Agustus 1945 Jepang “Dai Nippon” menyerah kepada pihak Sekutu karena Jepang di bom yang terkenal dengan “Bom Kota Hiroshima dan Nagasaki.
Berita itu menyeruak ke seantero dunia. Begitu juga di Nusantara. Hingga terdengar di Bogor. Suasana di Bogor tentu saja sangat berubah terutama di kalangan orang Jepang baik sipil maupun militer. Jepang yang biasanya congkak dan arogan medadak lesu dan seolah tidak berdaya.
Setelah Indonesia merdeka, Tb. Muslihat bersama kawan-kawannya aktif dalam BKR. Dari sinilah mereka bersama organisasi lainnya seperti, AMRI, API, KRIS, PESINDO dan lainnya berjuang mengisi kemerdekaan.
Pergerakan Tb Muslihat dan teman-temannya mampu merampas banyak senjata dari Jepang. Kapten Muslihat adalah sosok yang tegas. Ia merangkul kawan bukan memukul kawan.
Seiring dengan pertempuran di beberapa tempat hampir bersamaan karena Tentara Inggris rupanya ingin menguasai Bogor karena dianggap kotanya sebagai simbol negara.
Terbukti logo dan bat Kota Bogor banyak simbol negara yang berkearifan lokal. Ada Istana Bogor, ada Burung Garuda, ada Kujang dan Gunung Salak.
Logo dan simbol yang diciptakan oleh Arsitek F. Silaban atas permintaan dan pesanan Presiden Soekarno. Walau saat terjadi pertempuran yang heroik logo dan simbol tadi belum dibuat. (yopi/bw)
Komentar