oleh

Wali Kota Bekasi Salahkan Proyek Sodetan Waduk di Jaktim, Bikin Banjir

POSKOTA.CO – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen mengatakan, proyek sodetan Waduk Tiu, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur berimbas pada banjir yang terjadi di wilayah Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Kamis  (5/11/2020).

Pepen mengatakan, banjir di Jatimelati terjadi akibat penutupan dua dari tiga pintu air Waduk Tiu.

“Kebetulan (lokasi Waduk Tiu) berbatasan dengan Kota Bekasi, saya sudah memantau dampak banjir di Kota Bekasi, tepatnya di Kelurahan Jatimelati akibat penutupan dua tanggul (pintu air),” kata Pepen.

Pepen mengatakan, lokasi di dekat Waduk Tiu sedang dalam pengerjaan sodetan yang dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jaktim.

“Sebenarnya ada empat pintu air, tetapi dua pintu ditutup yang akhirnya menyebabkan banjir di daerah Kota Bekasi karena elevasinya tidak setinggi Jakarta Timur,” ujar Pepen.

Rencananya, menurut Pepen, pengentasan banjir di Jatimelati dibuat tanggul sepanjang sekitar 605 meter dengan sistem tanggul beronjong.

Wali Kota Jaktim, M Anwar ketika dikonfirmasi, mengatakan, persoalan banjir di wilayah Jatimelati, Kota Bekasi, telah diselesaikan antara kedua belah pihak.

“Sudah dikoordinasikan dan sudah tuntas,” kata Anwar.

Camat Cipayung, Fajar Eko Satrio, menjelaskan, upaya penuntasan banjir di Jatimelati dilakukan melalui pemanfaatan Waduk Pondok Ranggon seluas 11 hektare.

“Teknisnya kita buat sodetan Waduk Tiu menuju Waduk Pondok Ranggon. Selain itu kita pertebal tanggul sisi Kali Sunter hulu di wilayah Bekasi,” kata Eko.

Proyek Waduk Tiu telah sampai pada tahap pembuatan sodetan dari Kali Sunter sepanjang 23 meter dengan dimensi 120 meter.

Proyek tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari sodetan Kali Sunter sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter yang telah diselesaikan pada akhir September 2020.

Proyek sodetan tahap pertama telah terbukti mengurangi dampak banjir yang kerap merendam permukiman warga di sekitar bantaran sungai di Cipinang Melayu.

Sebanyak 1.428 kepala keluarga (KK) di wilayah Cipinang Melayu, Jaktim bebas dari banjir dalam dua kali peristiwa peningkatan tinggi muka air (TMA) hulu Kali Sunter pada Oktober 2020. (ale/sir)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *