POSKOTA.CO-Atlet karate Azzura Zahara Harahap kembali menorehkan prestasi di kancah kompetisi karate terbuka bertaraf internasional.
Di Open Tournament UNJ CUP X International Karate Championship 2021 yang digelar pekan lalu secara virtual, Azzura menyabet medali emas di nomor kumite putri. Diikuti sekitar 1.400 peserta dari 6 negara: tuan rumah Indonesia, India, Timor Leste, Malaysia, Korea Selatan, Singapura dan Srilanka.
Bukan hanya itu, di waktu yang hampir bersamaan, dia juga sukses merebut medali emas di kejuaraan karate Sekoci Cup IV/2021 Open Tournament Championship yang digelar oleh Institut Karate-do Indonesia (Inkai) Sekoci Pusat.
Torehan prestasi murid kelas 3 SD-IT Arrofi TWI Cibitung Bekasi ini lumayan mentereng, khususnya di nomor kumite atau perkelahian bebas.
Sebelumnya, Azzura dinobatkan sebagai juara 1 Asia Terbuka SBY CUP XVII Open Karate Championship 2021 dan Juara 1 Menpora Cup 2020.
Sederet kemenangan lain yang telah direngkuhnya seperti juara 1 Rector Esa Unggul Cup 2021, juara 1 Piala Menpora Sumpah Pemuda 2020, juara 1 Unpas Cup III/2021, juara 1 ESA UNGGUL CUP II, juara 1 NARA CUP VI dan lainnya.
Azzura mengaku memulai karirnya di perkaratean sejak usia 3 tahun di dojo Fighter Antika Club (FAC). “Awalnya ngerecokin doang, tapi lama-lama jadi seneng,” ujarnya.
Dia mengaku masih ingat saat ikut pertandingan pertamanya, belum cukup umur.
“Hampir telat, aku digendong sambil berlari oleh abangku ke pinggir tatami (matras pertarungan-red). Kalo ngga salah waktu itu karena macet di jalan, jadi hampir telat. Sampai di pertandingan namaku udah dipanggil dua kali oleh panitia. Waktu itu aku dapat medali perak. Itu pertandingan pertama aku,” urai Azzura mengenang.
Selama mengikuti pertandingan karate, Azzura selalu dalam lingkaran tiga besar. “Kalo ngga juara satu ya juara dua. Kalo ngga juara tiga, gitu terus muter hehe,” ungkapnya tertawa.
Selama musim pandemi, Azzura tidak pernah mengendurkan latihannya. Sudah terbiasa bangun jam 4.30 pagi. Salat Subuh, hafalan Qur’an dan latihan ke lapangan adalah rutinitas hari-harinya di sepanjang pagi.
“Kalo hujan, baru ngga latihan,” tegasnya.
Azzura mengaku tidak pernah mengeluh, meski menjalani disiplin yang ketat.
“Sejak kecil udah biasa ngeliat abang-abang aku selalu bangun bagi untuk latihan. Aku pun jadinya ikut-ikutan terbiasa bangun pagi,” ungkap penyantap ayam goreng ini.
Kejuaraan virtual selama pandemi pun selalu diikutinya. Tak kurang 8 medali yang dikoleksinya selama masa pandemi. “Mudah-mudahan tahun depan bisa kejuaraan langsung. Rasanya lebih puas,” tandasnya.
Bercita-cita ingin masuk AKPOL, Azzura kepincut jadi Taruni. “Abang aku tentara, tapi aku mau jadi Polwan. Biar komplit hehe,” imbuhnya tertawa.
Oleh karena itu, dia terus bertekad belajar sungguh-sungguh di bidang akademik dan serius berlatih karate agar bisa terus mengukir prestasi secara berkesinambungan.
“Jadi Polwan apalagi masuk AKPOL itu kata orang-orang sulit. Tapi kata ayah aku dan abang aku tidak ada yang sulit jika semua dipersiapkan sejak dini dengan disiplin dan kemauan yang keras,” teguhnya.
Tumbuh sehat dan trengginas, Azzura kini mengaku tak sabar ingin melakoni tarungnya dengan lawan-lawan virtualnya secara langsung.(ali/sir)
Komentar