POSKOTA.CO – Praktisi pendidikan dari Kabupaten Lebak, Banten Nursewanto menyatakan kurikulum bela negara perlu diajarkan pada anak sekolah dasar untuk menumbuhkan sikap rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya kira pembelajaran bela negara di tingkat SD sangat penting dan tidak ada masalah,” kata Nursewanto saat dihubungi di Lebak, Minggu.
Pembelajaran kurikulum bela negara itu bila diberlakukan di tingkat SD maka pola pengajarannya lebih mengedepankan sejarah tentang pengenalan para tokoh-tokoh pejuang.
Mereka para tokoh pejuang itu tentunya dari berbagai daerah di tanah air untuk merebut kemerdekaan.
Kemerdekaan yang diraih itu dengan susah payah hingga para pejuang gugur di medan perang guna melepaskan diri dari bangsa penjajah.
Selain itu juga proses pembelajaran bela negara mereka siswa harus hapal sebanyak 10 lagu kebangsaan, diantaranya Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila dan Halo-Halo Bandung.
Begitu juga secara fisik anak-anak SD wajib mengikuti baris membaris agar menumbuhkan jiwa kebersamaan.
“Pola pembelajaran seperti itu lebih mudah dicerna oleh mereka dan bisa menumbuhkan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” kata Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak itu.
Menurut dia, kurikulum bela negara tersebut untuk kalangan siswa SD harus ditampilkan dengan media pembelajaran visual. Sebab gambar visual itu akan lebih menghayati hingga dewasa kelak mencintai tanah air.
Selain itu juga guru kurikulum bela negara di sekolah minimal mengantongi sertifikasi kompetensi kebangsaan juga sudah menerima pelatihan. “Kami yakin pembelajaran bela negara di sekolah dasar akan mempengaruhi sikap dan tanggung jawab mereka terhadap bangsa dan negara,” ujarnya.
Ia mengatakan, penerapan kurikulum SD tentu berbeda dengan pendidikan tingkat SMP dan SMA/SMK.
Sebab kondisi fisik mereka belum begitu kuat sehingga proses pembelajaran dikedepankan pengenalan sejarah.
Karena itu, pihaknya berharap kurikulum bela negara bisa diberlakukan di tingkat SD sehingga dapat melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas dan berkualitas juga cinta tanah air.
Selain itu juga memiliki optimistis untuk berperan terhadap pembangunan nasional. “Saya kira pembelajaran bela negara wajib direalisasikan agar anak-anak kita lebih mencintai tanah air dan NKRI,” katanya.
Ia menambahkan saat ini rasa nasionalisme masyarakat terhadap bangsa dan negara mulai luntur akibat pesatnya pembangunan juga berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini, banyak anak-anak usia SD lebih banyak waktu untuk bermain di warnet untuk mengakses media sosial hingga tampilan yang berbau porno.
Dengan demikian, mereka lupa terhadap cinta tanah air juga sejarah kemerdekaan RI. “Kami minta pemerintah memberlakukan kurikulum bela negara itu diajarkan di SD,” katanya.
Komentar