oleh

NGAKU KAPOLRES MINTA UANG PARA KADES

Ilustrasi
Ilustrasi

POSKOTA.CO – Kapolres gadungan seminggu belakangan beroperasi di Kabupaten Jembrana, Bali, dan menghubungi kepala desa serta pengusaha lewat telepon dengan tujuan minta sejumlah uang.

“Ini adalah penipuan, saya tidak pernah minta apapun kepada masyarakat, kepala desa maupun pengusaha. Saya minta masyarakat berhati-hati, jika ada orang yang menghubungi dan mengaku sebagai saya,” kata Kapolres Jembrana, AKBP Harry Hariadi, saat dihubungi, Jumat.

Ia minta kepada masyarakat yang dihubungi kapolres gadungan ini, untuk memberikan informasi ke petugas piket di Polres, agar tidak kena tipu.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, kapolres gadungan ini menghubungi kepala desa serta minta nomer handphone pengusaha di desanya.

Kepada kepala desa atau perbekel yang dihubungi, orang ini juga minta sejumlah uang dengan berbagai alasan, serta penekanan.

Diduga karena takut, informasi menyebutkan, ada tiga kepala desa yang sudah mentransfer uang ke rekening yang disebutkan kapolres gadungan tersebut, namun sayangnya mereka tidak bersedia mengakui kalau sudah kena tipu.

Kepala Desa Cupel, Usman mengaku, dirinya juga dihubungi kapolres gadungan ini, dan minta nomer handphone serta nama pengusaha, maupun pemilik perahu di desa pesisir tersebut.

“Dia menyakinkan saya, kalau akan membantu jika pengusaha di desa ini ada masalah. Setelah saya berikan nomer handphone salah satu pengusaha di sini, tidak berapa lama pengusaha tersebut menghubungi saya dan mengatakan dimintai uang Rp15 juta,” katanya.

Karena curiga, Usman bersama pengusaha tersebut menghubungi Babinkamtibmas Cupel, dan dikatakan jika yang menghubungi adalah kapolres gadungan dengan tujuan menipu.

“Pengusaha maupun saya belum mentransfer uang yang ia minta. Untung kami konfirmasi ke Babinkamtibmas,” ujarnya.

H. Yahya, salah seorang pengusaha di Jembrana juga mengaku, sempat dihubungi orang tersebut, namun dirinya tidak percaya jika orang itu Kapolres Jembrana.

Ia mengatakan, tahu nomer handphone kapolres serta kenal dengan suaranya, sehingga langsung menyimpulkan orang tersebut hendak menipunya.

“Bahkan saya sempat bentak-bentak orang tersebut, dan menyuruhnya datang mencari saya kalau memang kapolres asli. Ternyata cuma penipu saja,” katanya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *