POSKOTA.CO – Pendiri LSI, Denny JA, menanggapi pembahasan polemik calon presiden 2024 yang dilakukan media Orbit Indonesia.com yang mengulas tulisannya yang berjudul: “Betulkah Kemiskinan di Jawa Tengah Batu Sandungan Ganjar Pranowo Terpilih Menjadi Presiden?”
Orbit Indonesia mengundang sepuluh pakar ekonomi dan public policy untuk meresponnya, baik pro dan kontra.
Dalam tulisannya, Denny menyebut menanggapi berita soal Jawa Tengah sebagai provinsi termiskin nomor dua di Pulau Jawa dengan persentase populasi miskin sebesar 10,98 persen. Ini persentase yang lebih rendah dibandingkan rata-rata kemiskinan di seluruh Indonesia.
“Dalam tulisan itu, saya katakan Jawa Tengah bisa menjadi sandungan, tapi bisa juga tidak bagi terpilihnya Ganjar Pranowo. Itu tergantung dari tiga hal,” kata Denny dalam keterangannya, Selasa, 19 September 2023, lalu
Pertama, data tersebut kemungkinan besar valid karena berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS). Kedua, seberapa luas data itu diketahui pemilih. Jika data itu tak diketahui luas, maka ia tak banyak pula efeknya.
Ketiga, seberapa baik Ganjar merespon isu tersebut. Misalnya apakah Ganjar bisa menjelaskan bahwa kemiskinan di Jawa Tengah tak bisa dibebankan kepadanya.
Denny mengaku menyambut baik polemik yang dibuat Orbit Indonesia. Isu ekonomi adalah isu yang dianggap publik paling penting.
Data LSI Denny JA, Agustus 2023, menyatakan, sebanyak 61,6 persen publik mengakui isu ekonomi adalah isu yang paling penting saat ini dibanding isu lainnya. Karena itu, penting untuk mengenal rekam jejak calon presiden saat ini dalam menangani isu ekonomi.
“Kita memang perlu mengenal lebih jauh calon presiden itu agar tidak membeli kucing dalam karung atau burung dalam peti. Dengan mengangkat reputasi dan track record calon presiden ini akan menciptakan tradisi yang baik untuk ke depan,” kata Denny.
Menurut Denny, siapa pun yang berniat menjadi pemimpin, apalagi di level presiden, mereka akan hati-hati dengan reputasinya.
Dia menambahkan, memolemikkan calon presiden ini juga bagian dari partisipasi publik. Sebab, presiden itu nanti yang akan membulat-lonjongkan Indonesia. Karena itu, publik harus benar-benar ikut menentukan siapa yang di percaya untuk membulat-lonjongkan hidupnya.
Denny menuturkan, politik dan presiden terlalu penting jika hanya diserahkan kepada partai politik semata. Publik luas juga harus punya kekuatan menentukan.
“Karena itulah kita mengapresiasi inisiatif Orbit Indonesia memulai tradisi memolemikkan calon presiden. Kita menunggu Orbit Indonesia atau pihak lain menerbitkan polemik tentang capres lainnya,” pungkasnya. (din)
Komentar