oleh

Kala Ziarah Dilarang, Perawat Makam di TPU Prumpung Jaktim Menjerit

POSKOTA.CO– Lebaran menjadi momen yang paling ditunggu perawat makam karena di hari tersebut bisa membawa banyak uang. Namun kini mereka mengeluhkan pendapatan yang berkurang karena kebijakan larangan ziarah pada 12-16 Mei 2021 di Jabodetabek.

“Ibaratnya kaya petani aja, ini saatnya nih panennya, ini yang diharap-harapin ya, hari-hariannya kan nggak ada, karena setahun sekali momen-momennya ini,” kata Anwar  (45) yang merupakan salah seorang perawat makam di TPU Prumpung, Jatinegara, Jakarta Timur, saat ditemui di lokasi, Jumat (14/5/2021).

Anwar awalnya berharap bisa mendapatkan penghasilan banyak dari Lebaran kali ini. Dia bahkan mengaku sampai harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Saya pribadi sendiri, hari-hariannya bela-belain dah, entar saya unggah-unggahan pinjam duit dulu sini, entar saya ganti, bela-belain hutang sana-sini, ya sekarang yang mau diharapin jadi gini kan, nggak bisa kebayar,” keluhnya.

Tahun ini merupakan kali kedua Lebaran di tengah pandemi Covid-19. Menurut Yusuf, tahun ini peziarah lebih sepi dibanding tahun kemarin karena adanya kebijakan larangan ziarah.

“Berkurang, beda, walaupun kan kemaren lagi gencar-gencarnya Corona tapi masih banyak yang ziarah, apalagi sekarang ditutup total, masih mendingan tahun kemarin,” katanya.

Menjadi perawat makam merupakan satu-satunya pekerjaan Anwar. Dia berharap tidak ada lagi kebijakan larangan berziarah dan makam bisa dibuka seperti biasanya.

“Harapannya pemerintah tolong lah orang perawat makam kan setahun sekali, yang diandelin ini yang pada ziarah, apalagi kan suasana Lebaran gini atau sebelum puasa orang-orang pada ziarah, tolong jangan ditutup, kasian kita yang begini, istilahnya mau nyari nafkah di mana lagi kalau nggak di sini,” harapnya.

Hal sama juga dirasakan oleh Kimin (50) yang juga merupakan perawat makam di TPU Prumpung. Dia mengaku pendapatannya berkurang pada Lebaran tahun ini.

“Biasanya kita ngarepin buat orang rumah, buat lebaran anak-anak, aturan buat beli baju jadi nggak, kita ngarepinnya di situ, namanya kita ngulinya di makam, ya kalu gini kita ngarepin orang yang pada nggak datang gimana?” kata kimin saat ditemui di lokasi.

“Ya bukannya berkurang lagi, jauh lah, jauh,” ujar Kimin.(ale/fs)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *