oleh

Dolarku Sayang Jangan Melayang

POSKOTA.CO – Pada saat kami berkumpul di Indonesia house di Beira, cerita pengalaman dan keunggulan masing masing. Ada yang bercerita dapat batu mulia, ada yang bertemu mulata( perempuan keturunan antara portugis dengan afrika), ada yang menceritakan pekerjaan yang membosankan bahkan ada yang menceritakan kesuaahannya.

Di antara cerita tadi Mayor Nurmaseri menceritakan pengalaman pada saat berpatroli bersama polisi dari India, Malaysia, dan Pakistan. Bahwa Polisi India dan pakistan akan saling berdebat bahkan mereka saling menyalahkan. Mereka menggunakan bahasa Hindi. Polisi India meneriakkan : ” in english. ”

Mereka terus berdebat lagi disambung dalam bahasa Inggris. Saya( Mayor Nurmaseri ) sepertinya dia tidak tahan dengan ocehan ocehan mereka dalam kecepatan tinggi di suatu tikungan mobil yg dikendarainya selip. Dan lepas kontrol. Mobil tergelincir dan terbalik.

Mereka semua merayap keluar dan menjauhi mobil. Khawatir ada ledakkan atau sesuatu yang membahayakan keselamatan mereka. Mereka semua selamat tanpa cidera berat. Hanya lecet lecet pada lengan dan sedikit lebam di kepala. Sampai di luar polisi India dan pakistan masih saja melanjutkan perdebatannya.

Saya marah dan berteriak:” shut up!”. Mereka seketika diam. Saat itu juga saya menjadi teringat bahwa tas uang dolar gaji saya ada di mobil yang terbalik. Dan saya langsung berlari lari menuju mobil yang terbalik. Teman teman polisi yg lain mengingatkan jangan mendekat karena tanki solarnya bocor.

Brijen Pol Chryhnanda DL saat berpangkat Letnan satu Satu

Saya tidak peduli, dan saya meneriakkan :” my money…my money”. Mereka bingung maksudnya apa. Setelah dekat mobil saya dengan merayap ke dalam mobil mencari di mana tas disimpan. Dan berusaha menarik keluar tetapi sepertinya terjepit. Saya berteriak : ” help me …. help me…. helo me”.

Mereka berlarian mendekat mobil ingin membantu saya. Dan saya menunjukkan tas saya terjepit. Mereka berteriak :” whap happen …?”. ” my dolar in my bag”. Sontak mereka tertawa tetapi api mulai menjalar dan membantu mengeluarkan tas. Tas berhasil ditarik keluar walau talinya putus. Dan kami berusaha memadamkan api yg mulai menjalar. Dan berhasik memadamkan.

Kami semua dari kontingen Indonesia terbahak bahak:” bang … bang kok ya masih ingat ada dolar di mobil”. Mayor Nurmaseri menjawab: ” kalau saya ga ingat dolarku mobil ludes aku balik gak punya dolar. Gajiku di situ semua dul …..”. Kami tidak berani tertawa lagi beliau sudah dengan wajah singit tanda tidak suka ceritanya dijadikan guyonan. (cdl) Kisah ini diceritakan setelah 22 tahun Mayor Nurmaseri meninggal di Kandangan karena sakit. Semoga berbahagia di Surga bang. Amin
Lereng merapi 12 pebruari 2021

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *