JAKARTA – Isu kesehatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) belakangan santer dibicarakan publik. Dari cemaran mikroplastik, bromat hingga penelitian UNICEF yang menyebut air di Indonesia yang sarat cemaran limbah.
Dilansir dari laman UNICEF.org disebutkan bahwa hampir 70 persen dari 20 ribu sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia tercemar limbah tinja. Dari isu tersebut masyarakat meragukan konsumsi AMDK yang disebut-sebut berasal dari mata air pegunungan.
Seakan menjawab hal tersebut, Aqua yang punya tagline 100 persen murni buka suara. VP Quality dan Food Safety Enang N Fachjar sigap mengedukasi publik soal sumber air yang diambil dan diproduksi Aqua.
“Penasaran dengan Aqua dari sumber yang 100 persen murni? bagaimana menjaganya?,” tulis di laman Instagram resmi @sehataqua baru-baru ini.
“Tentu Aqua berkomitment menjaga airnya dari sumber mata air terpilih dan tetap 100 persen murni,” ujar Enang.
Ia mengatakan Aqua kerap memastikan prosesnya terintegrasi bahkan tanpa tersentuh tangan manusia. “Kami menjaganya dengan memastikan proses terintegrasi tanpa tersentuh tangan manusia.”
Tak cuma itu, Aqua juga melakukan 400 parameter uji kualitas sebelum dikirimkan melalui jaringan distribusi. “Pemeriksaan dilakukan secara cermat dengan 400 parameter uji kualitas baik kimia, fisika, mikro dan bromat.”
Bahkan ia menambahkan pemeriksaan bromat yang belakangan juga jadi gunjingan publik sangat berbahaya untuk tubuh jangka panjang.
“Pemeriksaan bromat ini dilakukan setiap hari pada seluruh fasilitas produksi kami. Juga secara rutin berkala pada lab kami yang terakreditasi.”
Pemeriksaan rutin tersebut untuk memastikan keamanan dan kualitas Aqua yang diterima masyarakat tetap 100 persen murni.
“Pastinya memenuhi standar kualitas BPOM dan SNI. Ini komitmen kami untuk bersikap transparan dalam semua aspek produksi Aqua, untuk menjaga kemurnian dan keamanan Aqua,” katanya. (*/fs)
Komentar