POSKOTA.CO – Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno menegaskan, TNI AD pada Pemilu 2014 harus bersikap netral. “Korps militer kini tak boleh berafiliasi dengan partai politik manapun,” tandasnya.
Try Sutrisno mengungkapkan, dulu Partai Golkar memang didirikan dari kalangan militer. Sebab pada masa sebelumnya banyak partai dengan ideologi berbeda.
Karena itu TNI membuat Partai Golkar dengan orientasi ideologi Pancasila dan karya. “TNI kan bukan partai. TNI itu adalah tentara perjuangan negara, tentara rakyat, tentara nasional, milik nasional. Bukan milik golongan, milik suku, bukan milik partai, bukan!” kata Try Sutrisno, di Gedung AH Nasution, Mabesad, Jakarta.
PURNAWIRAWAN
Try Sutrisno juga menyadari masyarakat akan selalu mengkritisi munculnya capres dari kalangan militer dan juga terkait netralitas. Padahal capres dari kalangan militer umumnya seorang purnawirawan atau pensiunan militer.
“Walaupun ada efek-efek seperti itu, itu kan efek kecil. Ketua partai itu kan tentara yang pensiun. Boleh saja, saya juga boleh pensiun bikin partai kan? Perkara tadi, mempengaruhi, jangan sampai TNI terpengaruh. Karena sekarang eranya beda dengan dulu,” tegasnya seraya menggarisbawahi tak ada sangkut-paut capres saat ini dengan TNI sebeb mereka adalah pensiunan.
Dalam acara silaturahmi KSAD Jenderal Budiman dengan 150 purnawirawan TNI AD, hadir 3 capres. Mereka adalah Jenderal (Purn) TNI Wiranto, mantan KSAD Jenderal (Purn) TNI AD Pramono Edhie Wibowo, dan Jenderal (Purn) TNI Endriartono Sutarto.
Komentar