oleh

PENGHUNI DOLLY MINTA GANTI RUGI RP 1 MILYAR

warmengPOSKOTA.CO – Rabu (21/5) malam Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana kembali menggelar pertemuan dengan penghuni lokalisasi Gang Dolly dan Jarak, di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.

Dalam pertemuan tersebut para penghuni mengajukan penawaran kepada walikota, jika hendak disuruh pindah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk memberi uang ganti rugi usaha yang mereka bangun sejak lama senilai Rp 1 miliar per kepala. “Itu usulan kami dan kami siap pergi,” kata Gatot, penghuni Gang Dolly.

Usulan tersebut setelah warga mendengar janji warga akan diberikan konpensasi Rp 3 juat per bulan. ” Ini mau diberikan sebulan atau tiga bulan atau seumur hidup,” kata seorang pedagang di Dolly yang mengaku semalam bisa mendapat hasil Rp 300 ribu.

“Lah kalau uang segitu, ya mana cukup untuk biaya hidup keluarga kami sehari-hari. Kita bersedia menutup lokalisasi jika Pemkot memberi kami Rp 1 miliar tiap pedagang, dan mucikari Rp 1 miliar, sudah selesai,” pintanya.

Lain lagi yang diinginkan para mucikari. Mereka lebih memfokuskan pada nilai keadilan. Di Surabaya, banyak tempat-tempat berkedok, yang sesungguhnya adalah bisnis esek-esek masih menjamur di tengah kota, dan seperti dibiarkan saja oleh pemerintah.

“Siapa yang membuat Perda ruko? Siapa yang buat Perda Dolly? Di Surabaya ini banyak ruko, banyak tempat-tempat berkedok bisnis hiburan yang sebenarnya dijadikan tempat lokalisasi, dan ruko itu menjamur di Surabaya. Prostitusi itu bukan hanya di Dolly, tapi kenapa hanya Dolly dan Jarak yang ditutup?,” ungkap salah satu mucikari Dolly.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *