oleh

Bung Karno dan Kebiasaan Merokoknya

BUNG KARNO, putera sang fajar, sang proklamator dan sederet sebutan lain bagi Presiden pertama RI, Ir Soekarno. Namanya begitu melegenda bukan hanya di hati rakyat Indonesia, tapi juga di masyarakat internasional.

Pria flamboyan yang mungkin seratus tahun kedepan, belum lagi lahir seorang yang menyamainya.

Pidatonya selalu menguncang dunia. Bahkan rakyat rela berjam-jam menunggu didepan radio, hanya sekedar mendengar suaranya.

Sosok Soekarno, proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia dan panglima besar revolusi terus berada di hati rakyat Indonesia, walau jasadnya sudah lama pergi.

Di kutip dari berbagai sumber, Bung Karno, demikian sang putera fajar dipanggil, selain memiliki kepiawian dalam berpidato, juga memiliki kebiasaan dalam merokok.

Beberapa orang dekat Bung Besar semasa hidup mengatakan, Bung Karno memiliki beberapa kebiasaan, salah satunya adalah merokok.

Seperti halnya kebanyakan warga Indonesia, Presiden Soekarno sendiri adalah seorang perokok. Merokoknya bung Karno, masuk dalam kategori perokok ringan.

Kakek Puan Maharani, Ketua DPR RI ini memiliki kebiasaan mengisap rokok sehabis makan pagi, siang, dan malam.

Tapi kebiasaannya tersebut sedianya diawali dulu dengan “mencuci mulut” dengan buah, setelahnya rokok dinyalakan. Akan tetapi baru sampai setengah batang kemudian dimatikan.

Foto Soekarno sedang merokok pun banyak, jika dicari dalam situs pencarian. Ada yang berpose menghisap rokok sambil menutup kedua kupingnya hingga sedang membantu menyulut rokok.

Salah satunya adalah membakarkan rokok untuk koleganya. Mulai dari membantu menyulut rokok untuk Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru, hingga pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev.

Berbagai sumber menulis, rokok kesukaan Bung Karno adalah merek State Express 555.

Rokok produksi lawas dan rokok dari produsen Ardath Tobacco Company itu sudah tak lagi ditemui, kecuali kalau memang ada kolektor yang “mengoleksi” berbagai merek rokok lawas.

Dari kebiasaannya tak pernah menghabiskan rokok hingga puntungnya saja, sudah terindikasi bahwa sedianya kalaupun Soekarno merokok, beliau bukanlah pecandu atau perokok berat.

Menurut Roso Daras, penulis sejumlah kisah humanis Soekarno, kebiasaan ngerokok bareng dengan pemimpin dunia, hanya sekadar seremoni.

“Saya tidak bisa katakan Bung Karno perokok aktif. Tapi mungkin hanya untuk seremoni. Biasalah seperti kita, sehabis makan merokok sebatang,”kata Roso Daras beberapa waktu silam. (ymd/sir)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *