oleh

Kasus Dugaan Korupsi Sepatu dan Insentif Damkar Depok Diharapkan Tidak Berulang  

POSKOTA.CO – Dugaan kasus korupsi yang bergulir di Kota Depok atas laporan Sandi, pegawai honorer di Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Depok dihadapkan tidak terulang seperti kasus mobil Damkar beberapa tahun lalu yang sempat menyeret sejumlah pejabat tinggi di negeri ini.

“Saya berharap kasus ini tidak mencuat seperti kasus korupsi mobil Damkar yang sempat mencuat secara nasional beberapa tahun lalu dan pihak seluruh jajaran terkait termasuk Wali Kota Depok,  Kapolres dan Kejaksaan Negeri (Kajari) Depok untuk serius menangani kasus dugaan korupsi sepatu PDL dan insentif Covid-19 selama tiga bulan,” ujar Dr. H. Razman Arif Nasution, SH, S.Ag, MA, (Ph.D) selaku Kuasa Hukum Sandi Butar Butar, pegawai Damkar Depok kepada wartawan di kantor RAN Law Firm TO 2, Rasuna Office Park 3, Epicentrum, Kuningan Jaksel, Senin (19/4).

Menurut Razman, yang paling terpenting dalam kasus dugaan korupsi sepatu PDL dan dana insentif Covid-19 meminta pihak Kajari Depok dan Polres Metro Depok untuk terus mengusut tuntas kasus yang menghebohkan beberapa hari belakangan ini. Pasalnya, Dirinya secara resmi telah diminta sebagai Kuasa Hukum dari Sandi Butar Butar yang bertugas sebagai anggota Damkar Depok.

Bila ini memang terjadi indikasi dugaan korupsi di Damkar Depok maka ia berharap pimpinan tertinggi di Kota Depok yang dimaksudkan yaitu Wali Kota Depok tentunya perlu juga dimintai keterangan atau diperiksa pihak Kejari Depok. Dan dulu beberapa tahun lalu Damkar Depok juga pernah bermasalah secara nasional terkait mobil Damkar.

Mendengar cerita dari klien saya yaitu Sandi, petugas Damkar Depok, imbuh dia, sudah seharusnya seluruh instansi terkait baik Polra Metro Depok, Kejari Depok bahkan Wali Kota Depok untuk mengusut tuntas kasus ini dan mendengar cerita tersebut tentunya pihaknya menduga ada keterlibatan orang tertinggi di Kota Depok.

“Tidak hanya itu dari hasil cerita dan informasi klien saya Sandi bahkan dari teman teman juga banyak mendapatkan tekanan dan video yang rekamannya telah dibuka dan dilihat bersama dan itu kita duga suruhan dari kepala dinas, ” tuturnya. (anton/fs)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *