oleh

KriptoXperience 2024: Mahasiswa IPB Dibimbing untuk Membangun Bisnis Berbasis Blockchain

BOGOR – GudangKripto menggelar acara ‘One Campus One Gudangers’ (OCOG) yang sukses di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB), pada Sabtu (4/5/2024), yang dihadiri oleh 200 mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer.

Dalam acara bertajuk ‘KriptoXperience: Financial Business Management’, Thiar Bramanthia selaku Chief Operating Officer GudangKripto menyatakan, komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi dan praktikal blockchain serta cryptocurrency di kalangan mahasiswa.

“Apa yang GudangKripto perkenalkan hari ini, kripto adalah produk yang sangat spontan. Anda bisa kaya dengan cara cepat tapi Anda bisa miskin dengan cepat juga. Kripto adalah instrumen investasi. Misalnya punya uang 10 juta hari ini ditaro di bank, maka 10 tahun yang akan datang valuenya akan turun karena harga barang akan naik. Namun, apabila 10 juta digunakan untuk membeli emas sekarang, maka 10 tahun yang akan datang valuenya akan tetap karena harga emas akan naik terus,” terang Thiar Bramanthia, dalam sambutannya.

“Dalam trading, kita punya istilah DYOR (do your own research). Jadi, apa pun instrumen investasinya, terutama kripto, setiap orang harus terlebih dahulu melakukan research apabila ingin mendapatkan return yang sesuai dengan yang diharapkan,” tambahnya, seperti dikutip dari rilis yang didapat POSKOTAONLINE.COM, Selasa (7/5/2024).

Menyoroti pentingnya literasi keuangan, Kays Abdul Fatah dari BSI Maslahat Fondation menekankan, perencanaan keuangan dibutuhkan oleh semua orang di seluruh usia. Penting untuk memiliki skill dalam mendapatkan dan mengelola uang sendiri.

“Di Indonesia, pada 2022 inklusi keuangan (85,10%) lebih besar persentasenya dari pada literasi keuangan (49%) yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Dampaknya yaitu banyak masyarakat yang sudah menjalankan financial planner atau manajemen keuangan tetapi pengetahuannya sebenarnya nol. Penting untuk mempunyai skill dalam mendapatkan dan mengelola uang itu sendiri. Dalam mengelola uang pastikan untuk memiliki pengetahuan yang kuat, seperti yang dijelaskan sebelumnya oleh COO GudangKripto, Pak Thiar, yaitu DYOR (do your own research), terutama apabila teman-teman ingin memulai untuk berinvestasi,” papar Kays Abdul Fatah.

Sementara itu, pembicara lainnya, Oktavian Fadillah membagikan pengalaman investasi kripto. “Investasi tidak ada yang cepat dalam mendapatkan return yang besar. Risiko terbesar yang saya ambil yaitu saya kehilangan 50 juta dalam satu malam,” ujarnya seraya menegaskan, namun pentingnya melakukan riset sebelum berinvestasi.

Pada sesi Workshop Focus Group Discussion, lima kelompok terbaik dipilih untuk presentasi, termasuk kelompok yang menawarkan ide bisnis inovatif seperti perlindungan kendaraan, software untuk penderita buta warna, dan vending machine penyewaan TWS.

Acara ini bukan hanya memberikan pengetahuan tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnis mereka. GudangKripto berkomitmen untuk terus mendukung kreativitas dan inovasi di kalangan mahasiswa melalui acara-acara seperti ini. (*/rel/din)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *