oleh

Ricuh Warnai Acara Ramah Tamah Bupati Pemalang Dengan Wartawan

POSKOTA.CO – Dalam acara ramah tamah dan sambung rasa Mas Bupati dengan wartawan liputan Pemalang bertempat pendopo Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemalang, Kamis (7/10) sore diwarnai kericuhan. Kericuhan terjadi antar sesama wartawan yang hadir pada acara tersebut.

Kericuhan terjadi karena moderator acara tiba-tiba menutup acara tanya jawab pada sesi pertama. Padahal semula disepakati sesi tanya jawab dibagi dalam tiga sesi.

Dalam pertemuan itu, para wartawan, baik dari media online, cetak maupun televisi menyampaikan keluhan saat melakukan liputan di wilayah Pemalang yang sering kesulitan untuk menemui narasumber dari pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Meski sudah membuat janji untuk wawancara, namun dirinya selalu menemui kesulitan bertemu dengan narasumber.

Muhtarom, wartawan TVRI wilayah Pantura menyampaikan, ketersediaan informasi untuk wartawan masih sangat minim diperoleh. Padahal sebagai wartawan televisi dirinya dalam mencari berita diberi target oleh pihak redaksi.

“Masih sangat sulit mendapatkan berita di Pemalang. Semua OPD dan instansi terkait tertutup. Susah untuk ditemui meski sudah membuat janji wawancara,” keluh Muhtarom kepada Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo.

Sementara itu, Abimanyu dari media daulat.co juga menyampaikan uneg-unegnya kepada Bupati Agung. Abimanyu menilai Diskominfo mandul dan alergi terhadap wartawan.

Menurut Abimanyu yang akrab disapa Abi, semenjak dipegang Muji sebagai Pelaksana tugas (Plt) kepala Dinas Kominfo, justru banyak menimbulkan polemik bagi teman-teman wartawan. Terlebih dalam mengakses sebuah informasi untuk disampaikan kepada publik, teman-teman wartawan banyak menemui kesulitan.

“Untuk bertemu kepala dinas, kita harus melalui beberapa orang dan dilempar sana-sini. Terlebih informasi yang ada di Diskominfo sangat tertutup kepada teman-teman media. Pada dasarnya, Diskominfo saat ini mandul dan dinilai alergi kepada media,” tegas Abi disambut teriakan ‘ganti PLt’ dari para wartawan yang hadir.

Abi berharap dengan adanya acara pertemuan antara pemerintah daerah dan awak media ini diharapkan kedepannya dapat terjalin kembali kemitraan yang selama ini sudah berjalan baik sebelum adanya pelaksana tugas Kepala Dinas Kominfo.

“Harapan kami, Bupati Pemalang segera mengevaluasi kinerja Kadis Kominfo dan menunjuk orang yang bisa menjalin komunikasi dengan awak media,” pungkasnya.

Menanggapi keluhan dari para wartawan, Bupati Agung pun merasa kecewa dengan kinerja Dinas Kominfo. Sebab selama ini Diskominfo tidak mengupdate informasi kegiatan pemerintah kabupaten Pemalang.

“Jangankan kalian (wartawan), saya sendiri selaku bupati saja komplain kinerja Diskominfo, ngapain saja?,” seru Bupati.

Kekesalan Agung kepada Diskominfo bukan tanpa dasar. Pasalnya, website milik Pemerintah Kabupaten Pemalang yang seharusnya dapat diakses oleh semua pihak termasuk media tidak pernah update pemberitaan maupun informasi kegiatan pemerintahan.

Website Pemerintah Kabupaten Pemalang terahir dilihat pemberitaan pada tahun 2018. “Selama ini kerjanya apa. Masa kalah dengan website milik desa yang selalu update,” sindir Agung.

Pada kesempatan itu, Bupati Agung pun bertanya langsung kepada Sekretaris Daerah Pemalang dan Plt. Diskominfo, apakah bersedia menjalin kemitraan dengan wartawan di Pemalang. Mendapat pertanyaan itu, Sekda dan Diskominfo pun mengaku siap menjalin kemitraan dengan para wartawan.

“Mari sama-sama bangun Pemalang, kemajuan dan keberhasilan Kabupaten Pemalang bergantung pada pemberitaan dari awak media,” pungkas Agung. (Sas/Fah/sir)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *