oleh

Kedermawanan Pada Bulan Ramadhan

KEDERMAWANAN adalah merupakan kegemaran memberi secara banyak dan melimpah. Gemar menderma merupakan salah satu asma husna Allah, yaitu Al-Jawawad (Yang Maha Menderma).

Rasulullah SAW telah menyifati Allah dengan sifat (dan sebutan) itu dalam sabda beliau: “Sesungguhnya Allah itu Jawwad (Maha Menderma) dan menyukai kedermawanan. Allah juga menyukai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang hina” (Shahihul Isnad).

Pada bulan Ramadhan, kedermawanan Allah itu semakin bertambah, Dan Dia pun menyukai hamba-Nya untuk juga berderma dan bermurah hati pada bulan yang suci itu.

Sifat dermawan dan murah hati akan diejawantahkan oleh sedekah-sedekah yang bisa menenteramkan jiwa seorang mukmin.

Jadi dengan sedekah inilah seorang mukmin itu menterjemahkan kualitas kebaikannya dan kejujuran imannya.

Sebab itu Rasulullah SAW bersabda ; “Sedekah itu adalah bukti” (HR. Muslim). Artinya sedekah akan membuktikan kualitas keimanan pelakunya.

Sedekah merupakan bukti atas sifat kedermawanan. Dalam hal ini Rasulullah SAW telah memiliki bukti terbesar dalam hal tersebut, sebab kedermawanan beliau adalah kedermawanan yang teragung .

Kedermawanan kita ketika Ramadhan kita dapati balasannya berupa suatu kedermaan juga dari Rabb Yang Maha Menderma lagi Maha Mulia.

Dengan berderma pada orang-orang yang shaum dan orang-orang papa, kita akan juga memperoleh balasan berupa pahala setimpal dengan pahala amal ibadah mereka.

Jika pada Ramadhan kita menggabungkan antara shalat malam dan pemberian makanan, kita pun dengan kedermawanan tersebut akan mendapatkan balasan yang amat spesial.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya di surga itu ada beberapa kamar, yang bagian luarnya bisa kelihatan dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya bisa kelihatan dari bagian luarnya.”

Para sahabat pun bertanya, “Untuk siapakah (karunia tersebut), wahai Rasulullah? “Beliau pun menjawab:

“Kamar-kamar itu adalah untuk orang yang (gemar) membaguskan tutur katanya, memberikan santunan makanan, dan shalat di waktu malam di saat orang-orang sedang (terlelap) tidur.” (HR. Ahmad, At Turmudzi, dan Al-Hakim).

Dengan kedermawanan ini juga, kita akan memperoleh do’a dari malaikat langit setiap hari di mana di situ kita berderma.

Rasulullah SAW bersabda; “Tidak ada hati yang di situ para hamba memulai masa paginya, kecuali saat itu juga ada dua malaikat yang turun.

Salah satu di antara mereka berdua lantas mengatakan (berdo’a), ‘Ya Allah, berikanlah orang yang berinfak itu ganti (yang baik), dan satunya lagi mengatakan (berdo’a), ‘Ya Allah, berikanlah orang yang enggan (berinfak) itu sebuah kehilangan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

“Ya Allah, berdermalah kepada kami atas sifat kedermawanan-Mu, cukuplah kami sebagai orang-orang yang diterima di sisi-Mu…Aamiin!”.

Wallahu a’lam bish shawab.

Aswan Nasution

Penulis aktivis Al Jam’iyatul Washliyah Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *