oleh

Mantan Kepsek SMPN 3 Cimahi Pernah Kumpulkan Kotoran Kelelawar di Musala Sekolah Capai Lima Karung

POSKOTA.CO-Mantan Kepala SMPN 3 Cimahi yang sekarang bertugas sebagai Kepala SMPN 2 Cidahu Kuningan Jawa Barat, Kurdi, S.Pd.,mengakui pernah membasmi kelelawar dari musala sekolah, hasilnya sampai sebanyak lima karung kotoran kelalawar terkumpul. Pernyataan tersebut menjadi lebih menguatkan fakta, jika sarana keagamaan itu, sudah tidak berdiri lagi untuk kepentingan kegiatan religi siswa didik, melainkan telah berubah fungsi menjadi sarang ‘lalay’ (kelelawar).

Hal itu diakui Kurdi, yang hadir bersama dengan Kepala SMPN 3 Cimahi, Dewi Pramukawati, S.Pd., ketika bertemu Poskota.co, Senin (02/10/2023) di salah satu tempat wilayah Kecamatan Cidahu.

“Pada saat itu Mang Oman (penjaga) didampingi saya pernah membasmi kelelawar di musala sekolah (SMPN 3 Cimahi) dengan upaya penyemprotan dan hasilnya terkumpul kotoran (kelalawar.red) dengan bau busuk menyengat hingga mencapai lima karung,”terangnya bercerita.

Disebutkan Kurdi, banyak sekali kelalawar yang memang bersarang, disebabkan musala tersebut sudah cukup lama tidak terawat dan tidak digunakan.

“Kegiatan religi (keagamaan) para siswa selama saya disana terpaksa memanfaatkan ruangan kelas,” terangnya.

Dijelaskannya, pada saat masih bertugas disana (SMPN 3 Cimahi.red), dia pernah memogramkan untuk perbaikan musala itu.

“Namun pada waktu bersamaan, kebutuhan lapangan upacara dan sarana olahraga (lapangan bola basket) untuk siswa akhirnya didahulukan, sehingga perbaikan musala urung dilaksanakan,”ujarnya.

Kemudian sambung Kurdi, dirinya sudah merencanakan pada 2024 mendatang, sarana keagamaan milik sekolahnya itu akan diperbaiki.

“Sekarang saya sudah pindah tugas, semoga rencana tersebut lancar dapat diteruskan Bu Dewi selaku kepala sekolah baru disitu,” harapnya.

Pada tempat yang sama, Dewi Pramukawati,S.Pd., mengatakan, persoalan musala dalam kondisi rusak dan terbengkalai, yang sekarang menjadi topik hangat mengemuka di publik, belakangan ini telah membuat dirinya merasa bersalah dan susah tidur.

“Mungkin karena saya baru menduduki jabatan kepala sekolah, saya masih bingung dihadapkan dengan masalah ini,”ujarnya.

Diungkapkan Dewi, beberapa pihak memang ada yang memberi saran dan masukan terhadap dirinya dalam menyikapi persoalan ini.

“Namun saya tidak tahu masukan mana yang perlu saya ikuti,”ucapnya.

Tapi yang pasti, Dewi menegaskan, sejak dirinya memulai tugas sebagai kepala sekolah pada SMPN 3 Cimahi, mencoba langsung melakukan upaya-upaya yang berhubungan dengan kepentingan sekolah terutama kebutuhan siswa didik.

“Begitu halnya dengan masalah musala sekolah, pada saat saya melihat kondisinya, segera mengadakan rapat bersama guru untuk mencari solusi memperbaikinya,” ucapnya.

Terpisah, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kuningan, melalui Sekretaris Dinas, Rusmiadi, AP.,M.Si., ketika dikonfirmasi Poskota.co, menyarankan untuk menemui bidang pembinaan SMP di Dinas Pendidikan (Disdik).

“Silahkan menemui Pak Abidin (Kabid Pembinaan SMP.red) yang lebih terhubung secara teknis,”katanya memberi petunjuk. (Cep/fs)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *