oleh

Gerindra, Ada yang Tak Lazim Ratusan ASN DKI Enggan Ikut Lelang Jabatan

POSKOTA. CO – Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif mengaku terkejut dengan ratusan ASN Pemprov DKI Jakarta enggan mengikuti lelang jabatan. Menutur Syarif, ada yang tak lazim dengan ratusan ASN di DKI tak mau ikut lelang jabatan.

“Saya belum mendapat info valid soal ini, dan simpang siur infonya sehingga saya sulit berkomentar. Tapi saya cukup terkejut juga,” kata Syarif kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).

“Tidak lazim saja. Iya jumlahnya sebanyak itu,” imbuhnya.

Namun, Syarif menepis isu ratusan ASN DKI enggan mengikuti lelang jabatan karena adanya peran TGUPP. Menurut legislator di Kebon Sirih ini, seleksi lelang jabatan dilakukan oleh tim independen.

“Tidak ada masalah dengan TGUPP kok. Seleksi ini juga kan dilakukan oleh panitia yang independen,” ujarnya.

Agar lelang jabatan diikuti ASN DKI, Syarif menyarankan dilakukan seleksi susulan dan gelombang kedua. Langkah ini menurut Syarif perlu berkonsultasi dengan KASN.

“Saya menyarankan dapat dibuat susulan atau gelombang kedua, tapi tentu harus dikonsultasikan dahulu dengan KASN,” ucapnya.

Syarif kemudian bercerita lelang jabatan ASN DKI saat era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. Syarif menyebut di era Ahok ASN diwajibkan mengikuti lelang jabatan.

“Di era BTP justru wajib dan skemanya dijadikan talent pool. Yang tidak daftar akan di-grounded,” ucapnya.

Syarif sendiri sudah menjadi anggota DPRD DKI sejak tahun 2014. Dia lalu menerangkan soal talent pool yakni hasil seleksi jabatan semua eselon terutama eselon II dan diberi peringkat. Jika memenuhi syarat akan diangkat dalam jabatan, jika belum memenuhi syarat akan dijadikan sebagai cadangan. Sehingga tidak ada pengulangan tes seleksi.

“Substansinya sebenarnya sama saja, karena ada regulasi yang mengatur masa kedaluwarsa talent pool, kalau tidak salah enam bulan,” imbuhnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyayangkan perihal ratusan ASN yang ogah mengikuti lelang jabatan eselon II. Anies mengatakan lelang jabatan eselon II itu sejatinya untuk peremajaan di tubuh Pemprov DKI Jakarta.

“Jadi kita ingin agar terus ada peremajaan, di kesempatan ini dibuka untuk semuanya agar bisa ada peremajaan di DKI,” kata Anies kepada wartawan di Jalan Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (19/5).

Anies mengatakan pihaknya telah mewajibkan ratusan ASN ini untuk mendaftar lelang jabatan eselon II. Namun nyatanya, mereka tidak juga kunjung ikut seleksi. “Justru mereka diharuskan daftar biar mereka banyak baru-baru,” kata Anies.(ale)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *