oleh

Insiden Kontributor Liputan6, Akhirnya Gubernur Kepri dan Kemenhub Minta Maaf

POSKOTA CO- Insiden dorong dan tarik paksa oleh pengawal keamanan menteri yang dialami Ajang Nurdin wartawan Liputan6.com ketika Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Rumah Susun (Rusun) Tanjung Uncang Batam, membuat Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati minta maaf melalui pesan elektronik.

Sebelumnya pagi tadi, Jumat (17/9/2021) di kantor Gubernur Kepri di Tanjung Pinang, Gubernur Kepri Ansar Ahmad secara langsung menyampaikan permohonan maafnya di depan para awak media dan pengurus organisasi pers yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI). Tidak hanya permohonan maaf dari Pemprov Kepri, permohonan maaf dari Kementerian Perhubungan juga disampaikan Ansar Ahmad.

“Kami memohon maaf kepada awak media atas ketidaknyamanan akibat kejadian tersebut. Kami telah melakukan evaluasi internal dan Menteri Perhubungan telah memberikan teguran keras kepada tim pengamanan di lapangan,” tulis Ansar Ahmad Gubernur Kepri lewat surat elektronik yang diteruskan melalui pesan Whats App (WA)

Ansar Ahmad juga menambahkan bahwa pihaknya selama ini selalu berupaya melakukan pengamanan dengan pendekatan yang humanis. Dan insiden ini akan menjadi masukan untuk terus melakukan perbaikan ke depan.

Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam, Slamet Widodo yang ikut dalam pertemuan dengan Gubernur Kepri kepada POSKOTA CO– mengatakan mengapresiasi permohonan maaf yang disampaikan, akan tetapi AJI sendiri tidak dapat menyimpulkan apa yang dikehendaki media Liputan6.Com, jika persoalan ini diteruskan ke jalur hukum oleh Ajang Nirdin selaku korban, AJI siap mengadvokasi.

“Peristiwa ini sudah mencederai indeks kebebasan Pers di Kepri, ” tegas Slamet Widodo.

Sementara itu Ketua PWI Kepri, Chandra Ibrahim saat dihubungi POSKOTA. CO mengatakan bahwa kedua instansi yakni Pemprov Kepri melalui Gubernur dan Kementerian Perhubungan melalui Juru Bicara Kementerian sudah minta maaf.

” Kalau sudah minta maaf, sebagaimana kita yang beragama harus bagaimana lagi. Kebetulan saya tidak berada di sana saat peristiwa itu terjadi, jadi saya mohon maaf tidak dapat menanggapi lebih jauh, ” kata Chandra Ibrahim.

Sedangkan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan selama ini pihaknya selalu berupaya melakukan pengamanan dengan pendekatan yang humanis. Dan insiden ini akan menjadi masukan untuk terus melakukan perbaikan ke depan.

“Kami memohon maaf pada awak media atas ketidaknyamanannya. Kami telah melakukan evaluasi internal dan Menteri Perhubungan telah memberikan teguran keras kepada tim pengamanan di lapangan,” ujar Adita lewat pesan elektronik yang diteruskan.

Kontributor Liputan6.Com Ajang Nurdin hingga berita ini diturunkan belum memberi informasi kepada awak media di Batam terkait kondisinya paska kejadian yang menimpanya. “Beliau masih shok, dan belum mau bertemu, sepertinya masih trauma, ” kata Slamet Widodo kepada POSKOTA. CO.

Diinformasikan Ajang Nurdin adalah anggota Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) Kota Batam.(ferry/sir).

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *