oleh

Mobil Mewah Untuk Petinggi Polri, Kasus Gedung Biru Mandeg

gedung biru
gedung biru

POSKOTA.CO – Belum ada langkah lanjut kasus dugaan gratifikasi suap di ditlantas Polda Metro Jaya, kini kabar tak sedap muncul adanya pejabat tinggi di Mabes Polri mEnerima gratifikasi sebuah mobil mewah jenis land cruiser warna hitam.

Sehingga pejabat yang berwenang silau dan berupaya memeti eskan kasus tersebut. Memilukan, ditengah Kapolri mengumandang bebenah di tubuh Polri masih ada yang main di belakang layar.

“Kalau itu memang terjadi sangat memalukan,” kata ketua Presidium Neta S Pane ketika dimintai komentarnya, Sabtu.

Kapolri Jendral Sutarman dan Wairwasum ( Wakil Inspektorat Pengawasan Umum ) Polri Irjen Andayono yang dikonfirmasi belum memberikan klarifikasi tentang gratifikasi tersebut.

Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri tidak menutup-nutupi dugaan suap kepada Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Meski belum terbukti, dugaan tersebut bisa merusak reputasi Polri.

“Reputasi yang baik itu harus terus dijaga. Polri tidak boleh melindungi apalagi sifatnya menutup-nutupi. Itu tidak baik,” kata Komisioner Kompolnas, M Naseer.

Naseer khawatir jika dugaan tersebut tidak diusut hingga tuntas akan menibulkan kecemburuan anggota lain.

“Kalau anggota dapat perlindungan oleh pimpinan itu akan mendorong dia melakukan yang sama,” tutupnya.

Anggota Kompolnas, Edi Hasibuan, berharap ada terobosan untuk mereformasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

“Harus ada perubahan di semua lini agar semuanya bisa tertib. Semua pemasukan yang ilegal selama ini, diatur dalam PNBP penerimaan negara bukan pajak agar semuanya tertib,” ujar Edi.

Sebelumnya diberitakan, Tim Pengamanan Internal (Paminal) Propam Mabes Polri menangkap oknum pengusaha biro jasa berinisial S di gedung biru kantor Ditlantas Polda Metro Jaya.

Tujuh personel Paminal menyita uang Rp350 juta dari tangan dua Polwan Brigadir I dan Brigadir L yang diketahui merupakan anak buah Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Nurhadi Yuwono.

Kombes Pol Nurhadi tegas membantah isu suap tersebut. Dia mengaku menjadi korban fitnah dari oknum pengusaha biro jasa tersebut dan oknum yang tak suka dengannya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *