oleh

Doni Monardo: Kasus Aktif Covid-19 Dua Bulan Terakhir Meningkat Tajam

POSKOTA.CO–Pemerintah telah mengambil langkah responsif yang akan memberlakukan pembatasan kegiatan di sejumlah daerah di Jawa-Bali. Pembatasan dengan memperketat itu mulai berlaku pada 11 Januari sampai 25 Januari 2021.

Langkah ini diambil pemerintah kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo untuk menekan kasus Covid-19 di Tanah Air. Sebab, dalam dua bulan terakhir kasus aktif Covid-19 meningkat dua kali lipat. “Pemerintah mengambil kebijakan sehubungan dengan adanya peningkatan kasus yang sangat tinggi dalam dua bulan terakhir ini,” kata Doni dalam Konferensi Pers Update Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Berbagai Daerah Jawa dan Bali secara virtual dari Media Center Graha BNPB, Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Dijelaskan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin berulang kali menjelaskan pada sidang kabinet terkait peningkatan kasus Covid-19. Dalam pengarahan kepada seluruh Gubernur bahwa dalam tempo 2 bulan terjadi peningkatan dua kali lipat kasus aktif yang pada awal November itu 54.000 orang.

Pada kemarin itu dikatakan telah mencapai lebih dari 110.000 orang. “Sedang sorenya dilaporkan oleh Satgas sudah mencapai 112.000 orang,” ujar Doni Monardo.

Dikatakan Doni lagi, konsekuensi dari peningkatan kasus positif Covid-19 menyebabkan hampir semua rumah sakit mengalami peningkatan pasien. “Konsekuensinya adalah penambahan pasien di hampir semua rumah sakit,” tegas Doni.

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah fasilitas milik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dibantu oleh fasilitas milik TNI dan juga Polri. Namun kondisi seperti ini lanjut Doni belum tentu bisa menjamin akan mampu menampung lonjakan tingginya pasien terpapar Covid-19. “Ini belum bisa menjamin kita akan mampu melayani semuanya,” imbuh Doni Monardo.

Sebab, jumlah tenaga kesehatan dan dokter terbatas sehingga kata Doni lagi perlu ada langkah-langkah yang tepat dan terukur agar kasus aktif ini tidak meningkat. “Kita bisa mengendalikan masyarakat untuk tidak semakin banyak yang terpapar,” tutur Doni.(Omi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *