POSKOTA.CO – Warga di tiga RW menolak rencana penutupan sebidang perlintasan rel kereta api. Pasalnya, spanduk yang terpasang di sebidang perlintasan oleh pihak PT. KAI tidak ada sosialisasi dengan warga masyarakat yang terdampak. Spanduk yang bertuliskan ‘Pemberitahuan mulai tanggal 01 Februari 2022 perlintasan JPL 16 Stasiun Kemayoran ditutup bagi pengguna jalan yang melintas agar menggunakan jalan alternatif lain’.
Wakil Ketua Dewan Kota (Dekot) Jakarta Pusat, Nasirman Chaniago turun langsung mendengar aspirasi penolakan rencana penutupan sebidang perlintasan.
“Sudah saya dengar aspirasi penolakan dari tiga RW antara RW 01, 04 dan RW 05, Gunung Sahari Selatan (GSS), Kemayoran, Jakarta Pusat bersama para Ketua RW, LMK, Katar dan tokoh masyarakat. Pada prinsipnya warga merasa resah karena tidak ada sosialisasi tiba-tiba ada spanduk bahwa jalan tersebut akan ditutup mulai 1 Februari 2022 mendatang,” ungkap Nasirman Chaniago.

Dia menambahkan, semestinya rencana penutupan itu dapat dipikirkan dengan cerdas karena dampaknya banyak yang dirugikan meliputi Pasar Tradisiinal Kombongan karena perlintasan jalan itu sudah ada sejak tahun 1960 an. “Untuk menghindari gesekan saat eksekusi penutupan. Saran saya spanduk itu dilepas dululah oleh PT. KAI. Kemudian ajak dulu warga terdampak untuk dialog dan carikan solusi baik buat warga karena akses perlintasan sangat dibutuhkan,” tegas Nasirman Chaniago.
Sementara itu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat akan mengumpulkan warga masyarakat yang terdampak rencana penutupan sebidang perlintasan rel kereta api.
“Saya yang turun langsung mensosialisasikan masalah tersebut dengan mengundang pihak PT. KAI pada, Senen (24/1/2022) di kantor Kecamatan Kemayoran Jalan Serdang 1,” ungkap Wakil Wakil Kota Jakarta Pusat, Irwandi yang dipanggil akrab Bang Ir, Kamis (20/1/2022) melalui telepon. (van/bw)
Komentar