POSKOTA.CO – Kasus Covid-19 di Kota Bekasi belum berakhir. Bahkan, ada kecenderungan meningkat. Salah satunya melalui klaster keluarga yang diharapkan masyarakat tetap waspada dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya didominasi oleh klaster keluarga. Di bagian lain, peningkatan kasus terjadi dari adanya kegiatan kerumunan yang mengabaikan protokol kesehatan.
“Peningkatan kasus klaster keluarga, transmisi kewilayahan, transmisi dari interaksi kerja dan tidak menjaga physical distancing atau kerumunan-kerumunan,” kata Rahmat kepada media.
Kasus aktif tidak merata di 12 kecamatan yang ada. Ada dua kecamatan, yakni Jatisampurna dan Bantargebang yang kasusnya nihil. Namun kasus ini tinggi di Kecamatan Bekasi Utara (13), Bekasi Barat (11), Bekasi Selatan (10), Bekasi Timur (10), Jatiasih (5), Medan Satria (5), Pondokgede (4), Rawalumbu (3), Mustika Jaya (1) dan Pondok Melati (1).
Kasus positif corona di Kota Bekasi mengalami peningkatan sejak beberapa pekan terakhir ini. Data terakhir, pada Senin (17/7/2020) terdapat ada 27 kasus positif yang masih dirawat. Beberapa hari sebelumnya ada sebanyak 52 orang dirawat.
Pemkot Bekasi juga telah menghentikan sementara CFD (Car Free Day) atas peningkatan kasus ini. Pemkot selalu mengimbau kepada masyarakatnya untuk selalu menjaga diri dan keluarga dari risiko penularan Covid-1
Rahmat mengimbau warganya yang beraktivitas di luar rumah jangan langsung berinteraksi dengan orang di rumah. Akan tetapi langsung membersihkan diri dan mengganti seluruh pakaian yang habis dipakai.
“Pasalnya, ada beberapa kasus positif karena terkena virus dari pakaian suami yang habis bekerja,” katanya.
Karenanya, agar menjadi perhatian agar bersihkan dulu semua badan. “Pakaian diganti, karena kita enggak tahu habis dari luar bawa virus atau gimana,” katanya. (chotim/sir)
Komentar