oleh

Dr H Jaja Jaelani Terpilih sebagai Ketua DMI Kota Bekasi

POSKOTA.CO – Doktor H Jaja Jaelani MM akhirnya terpilih sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bekasi. Pemilihan yang dilaksanakan secara aklamasi ini dihadiri oleh 10 DMI PC Kecamatan dan empat dari perwakilan daerah, Sabtu (18/7/2020).

Kepada POSKOTA.co, Ketua PC DMI Bekasi Selatan KH Muhammad Sodik yang hadir dalam acara ini, mengatakan, acara pemilihan tersebut didahului dengan Musyawarah Daerah (Musda) DMI kota Bekasi oleh Ketua DMI PW Jabar KH Ahmad Sidik SHI, Ketua MUI Kota Bekasi KH Mir’an Syamsuri, Kapolresta Kota Bekasi, Dandim 0857/Kota Bekasi, dan 27 perwakilan DMI Jawa Barat.

“Dalam acara itu sebelumnya juga disampaikan pertanggung jawaban oleh pengurus DMI Kota Bekasi KH Ahmad Sidik SHI,” ucap Muhammad Sodik sambil menyebutkan, usai acara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Pengurus Pusat (PP) DMI yang juga mantan Wapres Jusuf Kalla hadir untuk bersilaturahmi bersama para pengurus DMI Wilayah Jabar dan 27 kabupaten/kota di Kota Bekasi.

“Dalam acara itu Bapak Jusuf Kalla menekankan untuk tetap meningkatkan protokol kesehatan terkait berjangkitnya virus Corona dan selalu menjaga jarak, pakai masker dan cuci tangan. Dalam kesempatan itu Bapak Jusup Kalla secara simbolis menyerahkan alat semprot ke DMI PW Jabar,” tambah Sodik.

Jusuf Kalla mengapresiasi langkah Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar di bawah pimpinan Ridwan Kamil. Ia juga mengakui meski Jabar sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, namun Jabar bisa mengendalikan penularan virus SarsCov-2 (virus penyebab Covid-19).

“Saya mengapresiasi Gubernur Jawa Barat dan seluruh masyarakat Jawa Barat bahwa walaupun penduduknya banyak dan terbesar di Indonesia, tapi jumlah (penduduk) yang terkena Covid-19 tidak berbanding lurus dengan jumlah penduduk,” ujar pria yang akrab disapa JK itu.

Sementara Ridwan Kamil menyampaikan, sesuai arahan Jusuf Kalla, dia meminta agar masjid-masjid di Jabar yang berjumlah hampir 100.000 masjid melakukan dua gerakan, yakni pencegahan dan perlawanan terhadap Covid-19.

“Pak JK (Jusuf Kalla) memberikan arahan ke seluruh masjid yang ada di Indonesia untuk melakukan dua hal, pertama, pencegahan. Kedua, perlawanan terhadap Covid-19. Pencegahannya adalah sebelum salat dan setelah salat selalu diumumkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Kemudian perlawanannya adalah setiap hari melakukan disinfeksi (penyemprotan) di masjid dan sekelilingnya,” lanjutnya.

Untuk itu Ridwan Kamil juga berharap DMI Jabar harus menjadi yang terdepan dalam upaya pencegahan Covid-19 di masyarakat. Karena menurutnya dalam menangani Covid-19 tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah saja.

“Oleh karena itu, saya titip kepada Dewan Masjid Indonesia Jawa Barat harus yang terdepan dalam mengabarkan dan menasihatkan. Orang tua kita tadi Pak Jusuf Kalla menasihatkan agar sebelum azan dan setelah salat fardu selalu ada pengumuman dari DKM tentang cara menjauhi Covid-19, hanya 3M. Karena obat dan vaksinnya belum ditemukan,” ucap Ridwan yang biasa disapa Kang Emil ini.

“Maka hanya melakukan pencegahan yang bisa kita lakukan. Kemudian program disinfeksi mandiri, jadi tidak hanya masjidnya saja kalau bisa radius satu atau dua rumah di sekitar masjid itu juga harus kita disinfeksi,” katanya. (budhi)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *