oleh

Ronny Tanuwijaya: Timnas Indonesia Harus Belajar Cara Iran Kalahkan Juara Bertahan Brasil

JAKARTA – Hasil mengejutkan Brasil. Sang juara bertahan di luar dugaan dipaksa menyerah 2-3 dari Iran di pertandingan pertama Grup C Piala Dunia U-17 2023 di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (11/11/2023).

Brasil sesungguhnya mengawali laga dengan baik. Mereka sempat unggul lebih dulu lewat Rayan di menit 28. Selanjutnya, gol bunuh diri pemain Iran, Abolfazl Zamani Ahmadabad memperbesar keunggulan Brasil di menit 45+1.

Menurut pengamat sepak bola Ronny Tanuwijaya, Iran sebenarnya sadar kalah kualitas permainan, karena itu mereka mengubah cara bermain di babak kedua dengan memperbanyak serangan balik melalui bola panjang ke dua strikernya. “Serangan balik Iran memanfaatkan kecepatan sayap, mereka menghindari pertarungan di lini tengah Brasil,” ujarnya.

Akhirnya Iran mampu mencuri gol menjadi 2-1 dilesakkan Yaghoob Barajeh menit 54.

Ronny Tanuwijaya menilai, mentality pemain Iran adalah kunci kemenangan lawan Brasil. “Iran sama sekali tidak merasa takut melawan juara bertahan Brasil, sikap mental yang luar biasa,” katanya.

Serangan balik cepat dari kiper tendang jauh ke depan membuat permainan Brasil goyah dan mengubah permainan. Iran menyerang tidak dengan bola pendek lawan Brasil, mereka menyerang dengan bola daerah dan bola diagonal, di saat bersamaan seluruh pemain naik ke depan.

Akhirnya Iran menambah dua gol dari Kasra Taheri (69′), dan Esmaeil Gholizadeh Samian (73′).

Pengamat Ronny Tanuwijaya menilai, kunci permainan Iran adalah analisis permainan lawan yang jitu. “Tactical analysis Iran berjalan baik, terutama keberanian merubah permainan di babak kedua dengan bermain bola long pass ke area belakang Brasil sukses besar,” ungkap Ronny.

“Di babak pertama Brasil sudah unggul dua gol. Tetapi kemudian di babak kedua Iran membalasnya. Gol pertama Iran itu jadi pemicu semamgat timnya semakin membara,” ungkap mantan manajer Persebaya ini.

“Iran memerintahkan lini depannya agar berani membawa bola sampai ke kotak pinalti Brasil, ini patut diacungi jempol,” katanya.

Menurutnya, cara bermain Iran harus menjadi contoh bagi Timnas Indonesia. “Iran melakukan contra strategy yang benar, mereka memainkan bola panjang, serangan baliknya diawali dari tendangan jauh kipernya,” kata Ronny menegaskan.

Selain memiliki mental dan stamina yang kuat, analisis taktik tim pelatih Iran patut diapresiasi. “Timnas Indonesia harus belajar dari Iran. Kemarin waktu lawan Ekuador permainan selalu build up dari belakang, tidak ada bola panjang ke depan seperti Iran. Menghadapi lawan dengan kualitas lebih baik, kita harus pintar mengubah taktik permainan. Iran meladeni juara bertahan Brasil dengan berani main long pass, bola direct dari kiper dan optimalisasi sayap,” kata Ronny Tanuwijaya menambahkan. (*/bu)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *