oleh

PURNAMA PRAMBANAN Bagian ke – 20

POSKOTA.CO – Diana baru sampai di depan pintu ruang tamu ketika suara sumbang dengan nada tinggi itu dilantunkan ibu sambungnya. Braaak…pintu kamar ditutup dengan keras oleh ibunya. Diana bilang ke ibunya kalau Ia akan segera setrika dan akan menuntaskan semua baju-baju yang menumpuk selama dua hari. Baru pukul 02.45, sebenarnya Diana tidak terlalu terlambat sampai di rumah….karena hari ini Ia beralasan ada eskul.

Diana segera melepas seragam sekolahnya, berganti dengan kaos longgar dan celana pendek yang biasa ia pakai untuk di rumah. Bergegas ia menuju ke ruang makan dimana meja setrika terletak disana. Meja itu sengaja diletakkan di dekat jendela yang ada di ruang makan agar sewaktu setrika tidak terlalu panas. Berharap hembusan angin bertiup masuk melalui jendela.

Senyum manja Wita penulis kisah
Senyum manja Wita penulis kisah

Untung ia sudah makan, perutnya cukup kenyang sehingga ia mempunyai cukup tenaga untuk bertempur dengan timbunan baju. Ia memulai setrika dengan menyetrika baju kerja bapaknya dan seragam sekolah adik-adiknya serta seragam sekolahnya sendiri. Itu baju-baju yang butuh disetrika lebih rapi dan teliti, sedang baju-baju yang untuk di rumah cukup dilipat dengan rapi lalu ditimpa dengan setrika. Diana bertekad akan merampungnya semuanya sehingga bapak dan ibu sambungnya tidak punya bahan untuk memarahinya.

2 jam sudah Diana setrika, berdiri dan mandi peluh . Ia jauhkan kata keluh dari pikirannya, yang ia tanamkan dalam pikirannya adalah semua pekerjaan itu adalah tanggung jawabnya sebagai anak yang paling besar di rumah. Ia sudah lelah tetapi ia tidak akan berhenti sebelum baju-baju itu selesai semua disetrika. Tinggal sedikit lagi, paling setengah jam lagi….

Diana langsung masuk ke kamarnya begitu rampung setrika. Kantuk tak bisa lagi Ia tahan, sejak bangun subuh pukul 4 ia belum istirahat sedikitpun. Matanya benar-benar sudah lengket….Ia ingin tidur sejenak lalu mandi dan mengerjakan PR serta belajar sebentar walau tidak ada ulangan. Membalas surat Mas Bayu juga sudah terencana dalam benaknya. Ia ingin mengungkapkan rasa cinta yang menjalari seluruh tubuh dan ruang batinnya, juga kerinduan yang selalu hadir setiap saat. Kerinduan yang tak bisa ia bendung kedatangannya.

Diana terbangun, Ia buka mata pelan-pelan…mengerjap lalu matanya tertuju pada jam dinding di kamarnya. Rupanya hari sudah malam, sudah pukul 7 lebih 10 menit. Itu artinya ia tertidur pulas sekitar 1 jam lamanya. Perutnya sedikit lapar dan ia merasa haus. Sedikit lemas waktu ia mencoba bangun dari tempat tidur, rasanya masih ingin berbaring dan tidur lagi. Lelah mendera tetapi ia coba tak mau merasanya. Banyak yang harus ia kerjakan malam ini.

Mandi malam membuat badan Diana segar dan kantuknya hilang. Sehabis mandi ia masuk ke rumah, matanya tertuju pada sayur lodeh, tahu goreng dan sambal tomat yang ada di meja makan. Diana meminta ijin untuk makan kepada ibu sambungnya dan bertanya apakah ia boleh mengambil tahu yang ada di meja.

” ibu…Diana boleh ambil lauk tahunya?”

Ibu sambungnya memperbolehka Diana mengambil tahu goreng satu biji. Dari ruang tamu ibunya sedikit berteriak kepada Diana agar tidak menghabiskan makanan yang di meja makan karena Bapaknya belum makan malam. Bapak masih di rumah Pak RW untuk rapat ibunya menjelaskan.

Sehabis makan Diana masuk ke kamarnya, sebuah kamar berukuran 2,5 x 1, 75 meter. Meski kecil kamarnya Diana senang mempunyai kamar sendiri. Tempat tidur, almari dan meja belajarnya semua berukuran kecil. Ada cermin tanpa bingkai berukuran 50 x 50 CM membuat Diana betah berlama-lama di depannya. PR pelajaran Hitung Dagang dari Pak Mansyur segera ia kerjakan dan selesai dalam waktu 30 menit.

Urusan sekolah selesai Diana mengambil secarik kertas yang Ia sobek dari buku tulisnya. Ia tidak punya kertas surat saat ini sehingga dia menulis dengan kertas yang ada. Kertas yang Ia ambil dari tengah-tengah buku tulisnya!

Mas Bayu sayangku,

Terimakasih atas semua yang Mas Bayu lakukan untuk Diana. Kaliurang menjadi hal terindah dalam hidup dan tak mungkin aku lupakan sepanjang usia. Semua datang tiba-tiba namun Diana bahagia Mas.
Kebahagiaan yang memenuhi relung hati hingga ke sudut yang paling kecil. Cinta itu ternyata indah ya mas…Diana punya teman berbagi sekarang ini. Diana merasa hangat dan tak lagi kedinginan serta merasa sendiri di dunia ini. Thanks mas Diana dicintai…

Iya…Diana sepakat untuk penjemputan waktu berangkat sekolah dan pengantaran waktu pulang sekolah. Tapi Diana belum bisa memperkenalkan Mas Bayu kepada Bapak dan Ibu seperti yang sayangku lakukan. Nanti suatu hari Diana akan nercerita tentang semua mas….bercerita dibawah padang rembulan.

Sayangku, Diana sekarang ini sudah mengantuk dan sedikit lelah. Sampai ketemu esok hari yaaa….
Kekasihmu,
Diana

(Bersambung.Wita Lexia)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *