oleh

Mahasiswa Universitas Keio, Jepang Belajar Tari Jaipong dan Degung di KBRI Tokyo

POSKOTA.CO– Sebanyak 26 mahasiswa pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan 2 pengajar mata kuliah bahasa Indonesia asal Keio University (KU) menyambangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo pada Rabu (26/9). Kunjungan dikemas dalam promosi budaya dan pariwisata bertajuk “Indonesia Day: Pesona Seni Budaya Jawa Barat” di ruang promosi Japan-Indonesia Partnership Lounge (Jaipong) KBRI Tokyo.

“Tujuan utama Keio University mengirimkan mahasiswa adalah praktik lapangan kemampuan berdialog bahasa Indonesia dengan penutur aslinya. Tapi di sini mereka juga berkesempatan menikmati dan belajar tari Jaipong dan memainkan gamelan degung Jawa Barat,” kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Tokyo, Yusli Wardiatno, Sabtu (18/09/2021).

Menurut Yusli, kunjungan ini merupakan pengganti kunjungan rutin langsung ke Indonesia, yang selama dua tahun ini terhalang pandemi. Delegasi disambut hangat Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi dan ketua Dharma Wanita Persatuan Nuning Akhmadi, Kepala Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya, dan sejumlah pejabat KBRI Tokyo lainnya.

Saya bangga melihat generasi muda Jepang antusias belajar bahasa dan budaya Indonesia. Hari ini mereka juga belajar Tari Jaipong dan Degung. Saya berharap ini bisa membuat mereka semakin mencintai Indonesia,” tutur Dubes Heri usai berdiskusi dalam Bahasa Indonesia dengan para mahasiswa. Para mahasiswa memanfaatkan acara dengan berdialog langsung dengan Dubes Heri seputar Indonesia.

“KBRI Tokyo menggelar kegiatan ini guna mempromosikan seni, budaya, dan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Jepang khususnya mahasiswa dari Universitas Keio dan memberikan wadah bagi para pemelajar Bahasa Indonesia di Universitas Keio untuk dapat mempraktikkan dan memperkaya kemampuan Bahasa Indonesia,” tambah Dubes Heri. Kegiatan ini digelar hibrida, karena juga disiarkan daring dan disaksikan pelajar dan pemelajar BIPA di berbagai belahan dunia.

Senada dengan itu, Ketua Program Bahasa Indonesia Universitas Keio, Yo Nonaka, mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap, para mahasiswanya lebih bersemangat mempelajari kekayaan seni dan budaya Indonesia.

“Akibat pandemi, kami tidak dapat berkunjung ke Indonesia. Jadi, kami berusaha menghadirkan Indonesia dengan membawa mahasiswa ke KBRI Tokyo. Mereka bisa merasakan suasana Indonesia dengan melihat dan belajar langsung Tari Jaipong dan Degung Jawa Barat. Mereka juga antusias bisa diskusi langsung dengan Bapak Duta Besar. Terima kasih KBRI Tokyo, terutama Atdikbud Yusli yang sudah membantu komunikasi,” ungkap Yo.

Menanggapi hal tersebut, Atdikbud Yusli mengatakan, “Hari ini kita semua melihat bahwa perpaduan seni dan bahasa merupakan hal yang dapat membantu diplomasi budaya untuk mengeratkan hubungan bilateral Indonesia dan Jepang. Saya ingin teman-teman APPBIPA di mana pun berada, mampu mendapatkan jenis seni yang dapat dipakai dalam soft diplomacy.”

Dilanjutkan Atdikbud Yusli, kegiatan ini juga termasuk internasionalisasi Bahasa Indonesia dan implementasi kerja sama yang telah ditandatangani KBRI Tokyo dengan APPBIPA Cabang Jepang. “Salah satu pengajar Keio University yang hadir, Petrus Ari Santoso, merupakan pengurus APPBIPA Cabang Jepang,” ucapnya.

Mahasiswa dan pengajar dari Universitas Keio yang hadir antusias disuguhi penampulan Tari Jaipong serta kesenian Degung Jawa Barat. Peserta juga berkesempatan untuk melakukan workshop singkat memainkan degung dan menari Jaipong. Selain itu, peserta juga mendapat ragam jajanan khas Jawa Barat seperti tahu isi dan pisang molen sebagai “omiyage” (oleh-oleh) untuk dibawa pulang.

Sebagaimana kegiatan lain di masa pandemi Covid19, acara Pesona Seni Budaya Jawa Barat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. (*/fs)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *