oleh

TIGA HARI HILANG, GOWINDA DITEMUKAN TIDAK BERNYAWA DI SEMAK BELUKAR

POSKOTA.CO – Setelah tiga hari menghilang dari rumahnya, Ni Made Prabawati Gowinda Dewadatta (18) yang akrab dipanggil Gowinda ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di semak belukar di belakang Apartemen Puncak Kertajaya Permai di kawasan Arif Rahman Hakim, Surabaya, Minggu (9/10).

Gowinda berparas manis ini meninggalkan rumahnya di kawasan Wiguna Tengah sejak Kamis (6/10) lalu. Kontan orang tuanya panik dan melaporkan ke polisi karena putrinya tak juga pulang.

Korban pembunuhan, Gowinda, ditemukan di semak belukar di belakang apartemen di Surabaya.
Korban pembunuhan, Gowinda, ditemukan di semak belukar di belakang apartemen di Surabaya.

Namun takdir berkata lain. Setelah melaporkan ke Polrestabes Surabaya pada Pukul 09.30 WIB, Minggu (9/10), kabar yang cukup membuat hati sang orang tua terpukul. Penemuan korban hanya berselang tiga jam setelah orang tua melapor ke pihak berwajib.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga menuturkan, orang tua korban kita ajak ke lokasi penemuan untuk mengecek, dan ternyata benar korban adalah putrinya, Gowinda, yang hilang.

Penemuan Gowinda cukup cepat, karena pihak kepolisian segera melakukan penelusuran terhadap teman-teman korban.

“Kita lacak semua. Ada teman korban ini pun bisa berkomunikasi dengan yang diduga pelaku hingga kita bisa melacak hingga mengamankannya,” terang Shinto.

Tak lama kemudian, polisi menangkap Aswin Rachmatullah Umar (17). Pemuda asal Keputih Surabaya yang mengenal korban ini mengakui sudah membunuhnya dengan cara dicekik pada Kamis (6/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

“Setelah dipastikan tak bernyawa, pelaku lantas membuang korban yang sehari-hari kuliah di Universitas Terbuka ini di lahan kosong belakang Apartemen Puncak Kertajaya Permai yang ditumbuhi semak belukar,” jelas Shinto usai menginvestigasi pelaku.

“Pelaku kita ajak untuk menunjukkan lokasi. Pelaku lantas menunjukkan lokasi pembunuhan dan tempat membuang jenazah korban,” sambung Shinto.

Shinto menyatakan, polisi akan melakukan pendalaman untuk mengetahui motif pembunuhan yang diduga berlatar belakang asmara. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *