oleh

Brivio Mundur dari MotoGP Pindah Jajal Tim F1, Suzuki Sangat Terkejut

POSKOTA. CO – Skuat MotoGP Suzuki mengkonfirmasi kepergian bos tim Davide Brivio untuk ke tim Formula One (F1) Alpine.

Dilaporkan secara eksklusif oleh Motorsport.com pada hari Rabu, Brivio akan membuat langkah mengejutkan ke Alpine untuk menjadi CEO-nya sebagai bagian dari restrukturisasi manajemen.

Sementara perusahaan induk Alpine, Renault, sejauh ini menolak mengomentari situasinya, sedangkan Suzuki mengumumkan pada Kamis pagi bahwa Brivio meninggalkan MotoGP untuk musim 2021.

Brivio membantu memimpin Suzuki untuk merebut Juara Dunia MotoGP perdananya tahun lalu, dengan pabrikan Jepang itu memenangkan gelar tim dan mahkota pebalap Joan Mir (Spanyol).

Berbicara tentang keputusannya, Brivio mengatakan bahwa meninggalkan Suzuki dan MotoGP bukanlah hal yang mudah.

“Tantangan dan peluang profesional baru tiba-tiba menghampiri saya dan pada akhirnya saya memutuskan untuk menerimanya. Ini merupakan keputusan yang sulit,” kata Brivio. “Bagian tersulit adalah meninggalkan sekelompok orang yang luar biasa ini, dengan siapa saya memulai proyek ini ketika Suzuki bergabung kembali dengan kejuaraan. Dan sulit juga untuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang yang telah datang selama bertahun-tahun untuk menciptakan tim yang hebat ini,” sambugnya.

Brivio mengaku sedih tapi dirinya mengaku ingin mendapatkan tantangan baru di F1. “Saya merasa sedih dari sudut pandang ini,” terang Brivio. “Tetapi pada saat yang sama saya merasakan banyak motivasi untuk tantangan baru ini – yang merupakan kunci ketika saya harus memutuskan antara memperbarui kontrak saya dengan Suzuki atau memulai pengalaman yang benar-benar baru, ” tambahnya.

Kepindahan Brivio ke Alpine merupakan buah kerja keras CEO Renault Luca de Meo, yang berupaya keras untuk menghidupkan kembali banyak merek pabrikan mobil Perancis.

De Meo dan Brivio mengenal satu sama lain di tim MotoGP Yamaha, di mana Brivio menjadi manajer tim dari 2002 hingga 2010.

Pembuat mobil Italia Fiat adalah sponsor utama Yamaha dari 2007 hingga 2010, ketika de Meo menjadi kepala pemasaran pabrikan mobil Italia.

Brivio akan mengambil peran CEO di Alpine dan bekerja bersama kepala tim baru Marcin Budkowski, meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai perubahan ini.

SUZUKI TERKEJUT

Sementara pemimpin proyek Suzuki MotoGP, Shinichi Sahara, mengatakan keputusan Brivio untuk meninggalkan perannya sebagai manajer tim untuk beralih ke F 1 dengan Alpine “mengejutkan” baginya.

Sebab Brivio membimbing Suzuki meraih kemenangan balapan pertamanya sejak 2007 pada 2016, dengan mengakhiri paceklik kejuaraan dunia selama dua dekade tahun lalu ketika Mir memenangkan gelar pembalap.

Dengan musim MotoGP 2021 yang akan dimulai pada 28 Maret di Qatar, dan pengujian akan berlangsung hanya dalam waktu sebulan, Suzuki tidak perlu waktu lama untuk mencoba dan mengisi peran Brivio.

“Hormat kami, itu adalah berita yang mengejutkan bagi kami tentang kepergian Davide dari Tim Suzuki Ecstar,” kata Sahara tentang keluarnya Brivio. “Rasanya seperti seseorang mengambil bagian dari diri saya, karena saya selalu berdiskusi dengannya bagaimana mengembangkan tim dan motornya, dan kami sudah bekerja sama untuk waktu yang lama. Pada tahun 2020 kami mencapai hasil yang fantastis meskipun dalam situasi yang tidak biasa dan sulit karena COVID-19. Dan 2021 akan menjadi tahun yang lebih penting bagi kami untuk menjaga momentum. Sekarang kami mencoba menemukan cara terbaik untuk menutupi ‘kehilangan Davide’. Untungnya dalam banyak kasus saya memiliki cara berpikir yang mirip dengannya, oleh karena itu tidak terlalu sulit untuk menjaga arah yang harus kami tempuh sebagai Tim Suzuki Ecstar, saya kira. Kami ingin mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan,” imbuhnya. (dk)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *