JAKARTA – BPK PENABUR Jakarta sebagai Lembaga Pendidikan Kristen di Indonesia memiliki peranan penting dalam mencetak Anak Indonesia Hebat di era society 5.0. Hal itu menjadi bagian dalam program PENABUR Kids Festival 2025 dalam rangka mendorong terciptanya Anak Indonesia Hebat di masa depan.
Di tengah menghadapi era society 5.0 atau yang dikenal dengan ‘Super Smart Society’. Sebuah konsep yang berpusat pada kolaborasi antara manusia dengan teknologi. Tujuannya, menemukan Solusi humanis personal, dan efisien terhadap suatu permasalahan sosial. Karena itu, generasi muda dituntut agar tidak hanya menjadi penikmat namun mampu menjadi pencipta teknologi baru. Semua itu menjadi komitmen bersama BPK PENABUR untuk mengusung tema pembelajaran abad 21.
Tidak hanya keterampilan abad 21, BPK PENABUR Jakarta juga menerapkan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics) dalam pembelajaran sejak 2016. Keterampilan coding bahkan telah masuk ke dalam pembelajaran sejak tahun 2018 lewat ekstrakurikuler serta berbagai ajang perlombaan.
“BPK PENABUR berkomitmen memberikan sumbangsih untuk negara. Hal yang bisa kita lakukan adalah mengusung tema pembelajaran abad 21 yang didalamnya termasuk STEAM dan juga coding yang kita sebut juga literasi digital,” kata Kenny Lim, Ketua BPK PENABUR Jakarta kepada para awak media, usai digelarnya seminar nasional PENABUR Kids Festival 2025 di Aula PENABUR Intercultural, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (26/04/25).

Mulai Mengacu pada Pembelajaran Abad 21
“Untuk itu kami mengajak bersama-sama untuk mulai mengacu pada pembelajaran abad 21. Karena itu, PENABUR Kids Festival 2025 ini menjadi kanal yang sangat penting buat masa depan. Karena kita tahu ada pekerjaan yang hilang dan berbagai hal lainnya. Untuk itu, kita harus mempersiapkan anak-anak didik kita agar mereka memiliki kompetensi, sesuai dengan apa yang mereka inginkan di masa depan,” lanjutnya.
Selain itu, BPK PENABUR juga menerapkan keterampilan abad 21 yakni 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, Character) dalam pembelajaran di 79 sekolah sejak 2010. “Penanaman keterampilan abad 21 kepada siswa bukan sekedar tren tetapi sebuah kebutuhan dengan menginternalisasi 5C sejak dini siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu menciptakan teknologi dan berpikir kritis namun tetap berakar pada nilai dan karakter serta siap menjadi pemimpin masa depan dalam dunia yang terus berubah,“ jelasnya.
Penabur Kids Festival digelar pada 26 April, 2 dan 3 Mei 2025 dengan mengusung tema ‘Shaping The Future Minds The 5C’s Skills’. Rangkaian kegiatan meliput seminar Pendidikan Nasional dan ragam lomba. Seminar Pendidikan Nasional membuka rangkaian PENABUR Kids Festival 2025 dengan topik ‘Mempersiapkan Anak Indonesia Hebat Dalam PISA 2026 Melalui Pembelajaran Mendalam’. Untuk daring digelar di Aula PENABUR Intercultural Kelapa Gading, Jakarta Utara sedangkan luring melalui Zoom Meeting dan siaran langsung di kanal YouTube BPK PENABUR Jakarta.
Seminar dihadiri oleh para pembicara, seperti Prof. Atip Latipulhayat Ph.D (Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia), Fathur Rohim (Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta), Valentina Daglene (Pendiri Bebras), Inggriani Lim (Ketua Dewan Pembina BebrasIndonesia), Yohanes Kurnia (Pendiri SARI & ROBOPARK), serta Tri Wahyuni (Kepala Bagian Kurikulum dan Evaluasi BPK PENABUR Jakarta). Sebanyak 1.200 peserta telah mendaftarkan diri mengikuti lomba maupun seminar PENABUR Kids Festival 2025, yang berasal dari 40 kota di 21 provinsi Indonesia tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Lomba STEAM Diletakkan dalam Porsi Seimbang
Kumalasari Onggobawono, selaku Kepala Divisi BPK PENABUR Jakarta menegasakan, tidak ada lomba yang diprioritaskan menjadi unggulan pada PENABUR Kids Festival 2025. “Sebetulnya untuk lomba STEAM itu kita meletakkannya dalam porsi yang seimbang. Jadi tidak ada yang bersifat mana yang lebih berat di sciencenya atau tekhnologinya. Jadi tergantung dari topik yang akan didiskusikan. Artinya, bagaimana peserta dapat menyampaikannya secara apik dan elegan. Sehingga pembelajaran itu bisa menyenangkan. Jadi tidak melulu dari buku dan mendengarkan guru, sehingga bagaimana anak-anak didik kita bisa mengembangkan dengan baik di era society 5.0 ini,” kata Kumalasari.
Ada 17 macam lomba untuk pelajar dan guru yang digelar pada 2-3 Mei 2025 di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, yang terbagi ke dalam tiga kategori besar. Pertama, lomba proyek pembelajaran abad 21 jenjang TK dan proyek keterampilan abad 21 berbasis STEAM jenjang SD, SMP, serta SLTA. Kedua, lomba coding seluruh jenjang. Ketiga, lomba guru yang mengajak pendidik jenjang TK membuat media pembelajaran TIK berbasis multimedia menggunakan Model Pembelajaran Inovatif dan pendidik jenjang SD membuat video best practice implementasi Kurikulum Merdeka.
“Pendidikan yang bermutu terus dibangun pemerintah untuk peserta didik, tak terkecuali sekarang di era digitalisasi. Tapi pemerintah menyadari dalam beberapa hal dihadapkan kendala yang mengharuskan bermitra dengan pihak swasta, seperti BKP PENABUR. Swasta bukan menjadi kompetitor tapi mitra strategis untuk menghadirkan pendidikan bermutu bagi peserta didik,” kata Prof. Atip saat seminar yang dilaksanakan langsung dan daring dengan diikuti guru-guru serta 600 dari berbagai daerah.
Diakui Atip, pihak swasta selalu lebih dulu membuat terapan pendidikan karena keterbatasan ketersediaan sarana dan prasarana. Juga pada kurikulum deep learning yang hadir menggantikan kurikulum merdeka. “Kami mengapresiasi BPK PENABUR yang berperan aktif terhadap penerapan kurikulum deep learning,” tutur Wamen Prof. Atip. “Pendekatan lebih terhadap peserta didik menjadi salah satu yang ditonjolkan agar peserta didik bisa diketahui dan diarahkan kepada bakat dan minatnya,” tutupnya. (*/fs)
Komentar