POSKOTA.CO-Pandemi Covid-19 tidak lantas membuat bisnis ikan hias seperti cupang (Betta sp) menjadi lesu. Malah sebaliknya si ‘Mungil’ nan cantik ini justru semakin banyak diburu para pecintanya yang tersebar luas.
“Banyak orang yang jenuh terus-menerus berada di dalam rumah selama masa pandemi. Akhirnya mereka mengisinya dengan menyalurkan hobi memelihara tanaman atau ikan hias,” kata M. Fiqi Ramadhan seorang penjual ikan hias Kalimalang Betta Farm di Jalan Kesenian, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Menurut Fiqi, dirinya menekuni bisnis ikan cupang hias sudah lebih dari 2 tahun. Awalnya mahasiswa semester akhir Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini memelihara ikan cupang sekadar untuk menyalurkan hobi dan menikmati keindahannya disela-sela kuliahnya.
Ketika ikan cupang yang dipeliharanya semakin banyak dia coba-coba menawarkan sebagian koleksinya tersebut melalui media sosial IG Kalimalang Betta. Diluar dugaan, ternyata cupang yang ditawarkan langsung ludes dipesan para penggemarnya.
“Sejak saat itu saya jadi berpikir, rupanya bisnis ikan cupang cukup menjanjikan,” ujarnya.
Diapun lantas memborong beberapa ratus ekor cupang dari peternaknya (breeder). Rupanya cupang-cupang inipun langsung ludes dipesan.
Sejak saat itu dia merasa yakin bahwa bisnis ikan cupang jika ditekuni dapat menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Dengan menggunkana media sosial IG Kalimalang Betta secara rutin Fiqi melalukan penjualan secara lelang.
Dia sangat yakin kejayaan bisnis ikan akan berlangsung cukup lama. Pasalnya jenis ikan hias ini selalu membuat penasaran para penggemarnya. “Perubahan (mutasi) dan kombinasi warna itulah yang sering membuat penggemarnya selalu penasaran dan terus memperbanyak koleksinya,” ujarnya.
Beberapa jenis ikan cupang yang kini banyak dicarai penggemar seperti jenis Avatar, Fancy, Giant, Multicolour, Blue Rim dan masih banyak lagi jenis lainnya. “Tiga minggu lalu saya punya 600 ekor Blue Rim. Tapi sekarang tinggal sekitar 150 ekor saja,” katanya.
Bungsu dari tiga bersaudara ini tidak bersedia menyebutkan angka persis keuntungan yang diperolehnya. Namun dia sempat memberi gambaran bahwa tiap bulan dia tidak pernah mengantongi keuntungan bersih dibawah lima juta rupiah.
Pendapat Fiqi bahwa masa kejayaan ikan cupang masih akan berlangsung cukup lama nampaknya tidak berlebihan. Sebab hal ini juga diungkapkan oleh Hakam peternak (breeder) ikan cupang di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat yang telah menekuninya selama lebih dari 30 tahun.
“Selama lebih dari 30 tahun beternak cupang belum pernah mengalami harga jatuh sampai membuat bangkrut,” ujarnya.
Hakam mengaku dirinya saat ini memiliki setidaknya 32 kolam pembesaran ikan cupang yang masing-masing berisi sekitar 300 hingga 400 ekor ikan per kolam. Dan setiap kali panen ikan-ikan tersebut selalu habis dibeli para pedagang yang akan menjualnya kembali di pusat penjualan ikan hias seperti Pasar Johar Baru, Jatinegara, dan tempat lainnya.
“Kalo sampai sepi pembeli sih nggak pernah. Cuma terkadang beralih jenis aja dari cupang aduan ke cupang hias,” katanya. (*/fs)
65 total views
Komentar