oleh

Ngaku TNI 3 Ormas Ditangkap Intel Kodam

Buruh bangunan ngaku TNI
Buruh bangunan ngaku TNI

POSKOTA.CO – Intel Kodam VI Mulawarman meringkus pemeras yang mengaku anggota TNI gadungan di Kelurahan Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Komandan Koramil Penajam Kapten Inf Laety di Samarinda, Rabu (12/2), mengatakan tiga pelaku yang diamankan merupakan anggota ormas:
o. Su’eab Purnama Zahri,19,
o. Aminullah,35,
o. Suranto,38,

Dariketiga pelaku, personel gabungan juga berhasil mengamankan barang bukti satu unit mobil KT 1330 MV dan uang Rp2,8 juta yang diduga hasil pemerasan dari para sopir truk. “Kami juga mengamankan atribut serta laptop dan baju seragam mirip TNI. Ketiga pelaku merupakan anggota salah satu ormas,” kata Laety.
Penangkapan tentara gadungan itu,  berdasarkan pemerasan kepada para sopir truk yang mengangkut kayu dengan meminta sejumlah uan. Modusnya memakai seragam TNI lalu menghentikan setiap truk yang melewati wilayah Sotek. Setelah mengetahui mengangkut kayu, kemudian meminta surat-surat kepada sopir.

Jika sopir tidak bisa menunjukkan dokumen pengangkutan kayu, maka mereka langsung bernegosiasi dengan meminta sejumlah uang. Sopir pertama dan kedua itu menyerahkan uang masing-masing Rp1,3 juta dan sopir ketiga hanya memberi Rp200.000,” ujar Laety.

SERAGAM TNI

“Saat diamankan, ketiganya tidak melakukan perlawanan dan di dalam kendaraan mereka ditemukan seragam TNI dan tas serta dua buah sangkur,” katanya.

Selain melakukan pemerasan, katanya, tiga pelaku melakukan kampanye secara terbatas kepada sejumlah masyarakat.
“Kampanye yang mereka lakukan dengan meminta warga memilih salah satu partai politik (parpol) termasuk calon presiden (capres), sehingga warga menilai bahwa TNI tidak netral dalam pemilu nanti,” katanya.

RUGIKAN TNI

Ia mengatakan bahwa tindakan para pelaku telah merugikan TNI. Setelah dilakukan pemeriksaan, katanya, tiga pelaku itu, selanjutnya akan diserahkan kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti dan diproses sesuai hukum.
“Kami juga meminta kepada masyarakat, bila ada yang mengatasnamakan TNI dalam melakukan pemerasan, silakan dilaporkan. Kami akan memberikan tindakan,” kata Laety. antara

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *