oleh

Ditolak, Gagasan Soultan Saladin Bentuk Sekber Parfi di Kantor Alicia Djohar

POSKOTA.CO – Aktor pemegang mandat Ketua Umum DPP Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) hasil kongres di Lombok tahun 2016, Soultan Saladin, Senin (7/9) mendatangi sekretariat PB Parfi yang diketuai Alicia Djohar untuk membuat sekretariat bersama.

“Sudah limabelas tahun saya tidak ke kantor Parfi. Jadi, mau silaturahmi sekaligus bikin sekretariat bersama di sini,” kata Soultan Saladin di depan lift Lantai IV Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta. Soultan ditemani anggota Parfi lainnya yaitu Sandec Sahetapy, Salmar Koto, dan Mack Prabu.

Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) paska terpilihnya Alicia Djohar sebagai Ketua Umum dalam Kongres bulan Maret silam tetap terpecah menjadi dua kubu kepengurusan.

Menurut Sandec Sahetapy, persoalan PARFI tidak selesai setelah Alicia Djohar terpilih. “Sekarang Parfi tidak bergerak maju, padahal kongres kemarin diharapkan bisa menghasilkan pengurus yang lebih baik,” ujar Sandec, sosok yang dikenal loyal dalam membiayai Parfi sampai terselenggaran kongres 2020.

Sandec Sahetapy dan Sultan Saladin

Oleh karena itu, Sandec menyambut baik gagasan pembentukan sekretariat bersama. “Saya ingin Parfi yang benar-benar bersatu, makanya hari ini kami datang untuk menjadikan kantor ini sebagai sekretariat bersama,” ujar Sandec disambut tepuk tangan sejumlah anggota Parfi yang datang untuk registrasi ulang.

Namun, kedatangan Soultan Saladin dan kawan-kawan mendapat respons negatif dari pengurus Parfi kubu Alicia Djohar. Hal itu ditunjukkan dengan terkuncinya kantor Parfi, yang biasanya dibuka.

“Kami datang bukan sebagai tamu atau mau mengganggu, kenapa para pengurus menghindar dan mengunci pintu? ” kata Soultan ketika melihat pintu kantor Parfi terkunci.

Beberapa pengurus Parfi yang ada di kerumunan, saat ditanya mengapa pintu kantor dikunci mengaku tidak tahu menahu. “Saya kira ini bukan masalah besar, atau hasil settingan. Ini hanya soal komunikasi saja,” kata Marshall, pengurus.

Sementara Evry Joe selaku pengurus bidang Humas Parfi mengatakan, secara AD/ART tidak ada aturan tentang sekretariat bersama.
“Kalau bang Soultan Saladin memaksakan untuk bikin sekretariat bersama di kantor Parfi hasil Kongres 2020, itu melanggar konstitusi organisasi. Tidak mungkin itu terjadi,” kata Evry Joe yang hadir di saat tim Soultan Saladin masuk ke dalam lift.

Sementara, Sandec Sahetapy mengatakan tidak ada yang berhak menempati kantor sekretariat Parfi, karena selama ini belum ada pelantikan pengurus Parfi hasil kongres 2020.

Pihaknya bertekad akan tetap datang bersama tim Soultan Saladin untuk menempati kantor Parfi sebagai sekretariat bersama. “Besok kami datang dan tetap akan memakai ruangan ini sebagai sekretariat bersama Parfi,” tegas Sandec.

Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat kedatangan Ketua Umum Parfi Alicia Djohar. Sementara, beberapa aparat kepolisian Sektor Setiabudi tampak berjaga-jaga. (tis)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *