oleh

Bersedekah Dengan Memberi Pakaian

RASULULLAH Shalallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Manusia yang paling dicintai Allah Swt. adalah yang paling berguna bagi sesamanya. Amalan yang paling dicintai Allah Swt. adalah kamu membuat gembira seorang muslim, menghilangkan kesedihannya, melunasi hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya ….” (HR. Thabrani dari Ibnu Umar r.a).

*Rasulullah* Shalallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Pokok kebijaksanaan setelah iman kepada Allah adalah cinta kepada sesama manusia dan berbuat baik kepada orang yang taqwa maupun orang yang durhaka. Sesungguhnya orang yang ahli dalam hal kebajikan sewaktu di dunia, mereka pun adalah ahli kebajikan kelak di akhirat. Dan sesungguhnya ahli kemungkaran di dunia mereka pun menjadi ahli kemungkaran pula kelak di akhirat.” (HR. Baihaqi).

Berbuat baik jangan pandang bulu kepada siapa saja boleh. Karena jika berbuat baik kepada orang yang bertaqwa, maka hal itu akan memacu dia untuk lebih bertaqwa. Jika berbuat baik kepada orang yang durhaka, mudah-mudahan akan terketuk hatinya dan mau kembali ke jalan yang benar.

*Nabi* Shalallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Kebaikan itu banyak tetapi pelakunya sedikit.” (HR. Al-Khathib melalui Ibnu Umar r.a.).

Amal kebaikan itu banyak ragam dan jenisnya, tetapi orang-orang yang mengerjakannya sedikit karena amal baik itu berat dirasakan oleh hati atau jiwa manusia kecuali hanya oleh orang-orang yang mendapat taufik dan hidayah dari Allah Swt.

*Rasulullah* Shalallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Muslim mana pun yang memberi pakaian kepada muslim lainnya yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memakaikan kepadanya pakaian sutera hijau dari surga. Dan muslim mana pun memberikan makanan kepada muslim lainnya yang sedang kelaparan, niscaya di hari kiamat Allah akan memberikannya makanan buah-buahan surga. Dan muslim mana pun yang memberi minum muslim lainnya yang sedang kehausan, niscaya Allah Swt. di hari kiamat akan memberinya minum dari khamar surga yang masih tertutup rapat.” (HR. Muslim).

*Rasulullah* Shalallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Tidak sekali-kali seorang muslim memberi sebuah pakaian kepada muslim lainnya kecuali ia berada dalam pemeliharaan Allah Swt., selagi pakaian tersebut masih dipakainya.” (HR. Turmudzi).

Barang siapa memberi pakaian kepada seorang muslim lainnya, maka ia berada dalam pemeliharaan Allah Swt. selama pakaian itu masih dipakainya. Hadits ini menganjurkan kepada kita agar memberi pakaian kepada saudara-saudara kita yang tidak mampu membeli pakaian.

*Rasulullah* Shalallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Barang siapa memakai baju gamis baru dan sewaktu sampai pada lehernya ia mengucapkan do’a ini, “Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian untuk menutupi auratku dan untuk memperindah rupaku dalam hidupku.” Kemudian ia mengambil pakaian lamanya, lalu ia sedekahkan kepada orang lain, maka ia berada dalam jaminan Allah, berada di sisi-Nya, dan berada dalam naungan-Nya, baik sewaktu ia hidup ataupun sesudah mati.” (HR. Ahmad).

Memberikan pakaian kepada orang yang tidak mempunyai pakaian, pahalanya sangat besar, meskipun pakaian bekas tapi layak dan masih bagus. Dan jauh lebih besar lagi pahalanya jika yang disedekahkan itu pakaian yang baru. Dalam hadits yang lain disebutkan, “Barang siapa di antara kalian mampu menyandangi saudaranya yang mukmin dari kelebihan pakaiannya, maka hendaknya ia melakukan (hal tersebut).” (HR. Dailami melalui Jabir r.a.). Hadits ini sama dengan hadits yang di atas yaitu menganjurkan kepada kita agar memberikan pakaian kepada saudara kita yang tidak punya.

Abu Burdah r.a. berkata, “Aisyah pernah mengeluarkan pakaian kusam dan kain panjang yang kasar kepada kami, lalu berkata: “Rasulullah Saw. wafat, sedangkan beliau memakai kedua kain pakaian ini.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits yang lain Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa saja (di antara orang-orang mukmin) yang melapangkan satu kesusahan dunia yang dialami mukmin yang lain maka Allah Swt akan melapangkan satu kesusahan darinya di hari akhirat. Siapa yang menutup aib (kejelekan) seorang muslim maka Allah Swt. juga akan menutup aibnya, baik di dunia maupun di akhirat. Sedungguhnya Allah Swt. akan selalu menolong seorang hamba selama ia tetap menolong saudaranya (sesama muslim).” (HR. Tirmidzi).

Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda, ” Barang siapa di antara kalian mampu untuk berbuat hal yang bermanfaat bagi saudaranya, maka hendaknya ia mengerjakannya.” (HR. Muslim).

Dalam hadits terdahulu telah disebutkan, bahwa sebaik-baik orang di antara kalian ialah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. Kedua hadits tersebut mempunyai makna yang sama, yaitu menganjurkan kepada kita agar berbuat hal yang bermanfaat kepada saudara-saudara kita. _Wallahu_ _A’lam_ _bish-Shawab_ .

Drs.H. Karsidi Diningrat M.Ag

* Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung.
* Mantan Ketua PW Al Washliyah Jawa Barat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *