oleh

LSM KIBAR, BNN DAN DISPARBUD DKI BERKOLABORASI MENYUSUR THM BERANTAS NARKOBA

POSKOTA.CO – Indonesia kini menjadi negara dengan kategori darurat narkoba, dan bukan lagi sebagai transit jaringan melainkan sudah menjadi negara produsen narkoba. Mirisnya lagi, pengguna narkoba atau salah guna narkoba, dan angka kematian akibat narkoba meningkat pesat.

Bahaya salah guna narkoba saat ini sangat mengkhawatirkan, dan membahayakan kelangsungan generasi bangsa utamanya generasi milenial. Bisa dibayangkan, setiap hari sedikitnya 40 hingga 50 orang meninggal karena narkoba. Oleh karena itu, semua komponen masyarakat harus peduli kalau tidak ingin generasi bangsa ini hancur karena mengonsumsi narkoba.

Guna menyikapi derasnya ‘serbuan’ narkoba di kalangan generasi milenial tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Bersama Rakyat (Kibar) bersinergi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), mengadakan penyuluhan sekitar bahaya narkotika di kalangan generasi muda.

Ada yang berbeda kolaborasi antara LSM Kibar, BNN dan Dinas Pariwisata juga menyertakan pemerhati tempat hiburan malam (THM), S Tete Marthadilaga. Dalam langkah awalnya menyisir ke tempat hiburan malam seperti bar, kafe dan diskotek. Ternyata dengan cara pendekatan ini disambut antusias para clubber di Moray Soju Bar & Kitchen, dan Hugo Soju Bar di kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, Sabtu (3/11) malam.

Ikut Membaur
Kasubdit Media Nonelektronik, Direktorat Diseminasi Informasi, Deputi Bidang Pencegahan BNN Dik Dik Kusnadi BcIP, SSos, MM bersama Ketua Umum LSM Kibar DR Indra Fahrizal, dan Endang dari Dinas Pariwisaata DKI Jakarta, bersama tim masing-masing memulai persiapan di Hugo Soju Bar.

Di Hugo Bar yang malam itu dipadati pengunjung, para ‘pendekar’ pencegahan dan pemberantasan narkoba ini mulai menempelkan stiker bertuliskan ‘Stop Narkoba’. Tak satu pun pengunjung terusik dengan kehadiran tim kolaborasi, sosialisasi pencegahan bahaya penggunaan narkoba ini.

Dik Dik Kusnadi memang piawai di bidangnya. Ia tak canggung membaur dengan pengunjung di Moray Soju Bar yang mayoritas kalangan anak muda dan pebisnis muda. Di lantai I musik hidup dan di lantai II diskotek. Semarak layaknya tempat hiburan keluarga.

Maka tibalah saatnya sang MC nan kocak bertopi ala koboy membidik Dik Dik untuk menyumbangkan suara emasnya. Tak disangka dan tak dinyana, ternyata pria paruh baya yang lama berkutat di BNN ini cukup bertalenta di dunia tarik urat leher. Power-nya tak diragukan lagi ketika membawakan lagu yang sedang digandrungi anak muda.

Kasubdit Media Nonelektronik, Direktorat Diseminasi Informasi, Deputi Bidang Pencegahan BNN Dik Dik Kusnadi (tengah) di antara sederet nayaga grup band saat melantunkan lagu, sebelum memberikan penyuluhan bahaya narkoba di Moray Soju Bar, Jakarta.

Seusai olahraga tarik urat leher, Dik Dik langsung ‘ditodong’ untuk memberikan pencerahan seputar bahaya penggunaan narkoba. Bagi pengunjung yang belum mengetahui kehadiraan petugas BNN tentu sejenak sempat terkaget-kaget. Namun suasana cepat pula mencair.

Di antara sederet nayaga grup band, Dik Dik menyarankan para clubber yang belum tahu narkoba lebih baik jangan mengenalnya, sedang yang sudah mengenalnya agar menjahuinya. Sementara bagi mereka yang sudah terlalu akrab dengan narkoba, BNN siap mengobatinya dengan cara rehabilitasi secara gratis.

“Silakan datang temui saya di kantor BNN. Jangan takut tidak akan kami tahan, sebaliknya kami akan mengobatinya. Gratis, dan direhabilitasi bagi yang sudah ketergantungan narkoba,” ujar Dik Dik di Moray Soju Bar kawasan PIK, Jakarta, Sabtu (3/11) malam.

Butuh Peran Serta
Sementara itu, Ketua Umum LSM Kibar DR Indra Fahrizal mengatakan, organisasi yang dikomandoinya merasa prihatin melihat banyak korban narkoba yang ‘berjatuhan’ setiap harinya. Sungguh sangat mengerikan bila data faktual saja menyebutkan bahwa setiap harinya ada 40 orang lebih tewas akibat mengomsumsi narkoba.

“Untuk menghentikan peredaran dan pemakaian narkoba tidaklah mudah dan tak gampang. Peran serta berbagai elemen masyarakat sangat dibutuhkan. Mari sama-sama memerangi narkoba di negeri yang kita cintai ini,” tandas Indra dalam keterangan tertulisnya yang diterima POSKOTA.co, Rabu (7/11).

Gerakan pencegahan salah guna narkoba di THM, lanjut Indra, akan diperluas hingga ke wilayah Papua dan Papua Barat. Jakarta sebagai pilot project.

Dalam kesempatan yang sama, pelaku bisnis sektor wisata jenis hiburan malam, Guntur Thamrin, menyambut baik Tim Sosialisasi Pencegahan Narkotika Kalangan Generasi Milenial. Ia pun ingin usahanya langgeng tanpa narkoba.

“Kami ingin menyuguhkan hiburan yang benar-benar menghibur dan sehat. Happy tapi tidak sehat tentu berdampak buruk bagi pengunjung. Begitu halnya usaha hiburan pun bisa ambruk sebelum berkembang,” harap Guntur, owner Hugo Bar dan Moray Bar di kawasan PIK Jakarta.

Dukung P4GN
Pemerhati tempat hiburan malam (THM), S Tete Marthadilaga, yang ikut diundang dalam gerakan pencegahan salah guna narkoba tersebut, mengapresiasi cukup tinggi apa yang telah digagas LSM Kibar maupun BNN dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang langsung bersinergi dalam kinerja.

Apa yang dikerjakan ini tentu sangat bermanfaat serta mendukung program pemerintah dalam rangka Penguatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) Tahun 2018-2019 yang pada 28 Agustus 2018 Presiden Joko Widodo telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2018, dan dalam Rencana Aksi Nasional P4GN Tahun 2018-2019.

“Saya sangat mengapresiasi, dan dua jempol untuk LSM Kibar, BNN dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI. Untuk ke depannya alangkah baiknya apabila disertakan pula aparat kepolisian, Satpol PP maupun kejaksaan,” ujar Mas Tete. (*/rel/oko)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *