oleh

KONI Subang Solid, Jangan Timbulkan Fitnah, Lebih Baik Bersatu Majukan Olahraga

POSKOTA.CO – Ketua Koni Subang Asep Rohman Dimyati menyatakan, Koni Subang tidak mempunyai kewajiban memberikan dana pembinaan kepada Cabang Olahraga (Cabor) baru yang belum masuk keanggotan Koni Subang. Hal tersebut dikatakan Asep Rohman Dimyati atau ARD, terkait adanya penolakan dana hibah dari Koni Subang untuk Cabor baru, yang masuk nomenklatur lembaga lain.

“14 cabor baru yang mana yang menolak dana hibah dari Koni, dan mereka mempertanyakan legalitas keanggotaannya. Mereka itu belum masuk keanggotaan koni Subang. Karena mereka itu bukan anggota, jadi koni tak ada kewajiban memberikan dana pembinaan itu. Jadi wajarlah kalau mereka itu masuk dalam nomenklatur lembaga lainnya, yang ikut berpartisifasi dalam membangun prestasi olahraga, dalam rangka membantu koni, untuk persiapan di Porprov Jabar 2022 nanti. Makanya jangan dulu menolak, dikasih juga belum,” tegas ARD.

Sedangkan mengenai 14 Cabor yang menyoalkan keanggotaan tetap Koni Subang, ARD mengatakan, pihaknya sudah menunggu selama 5 bulan hingga saat ini, untuk pendaftaran Cabor baru agar diakui sebagai anggota tetap. “Tapi belum ada satu Cabor pun yang mendaftar ke Koni,”ucapnya singkat.

Ia menambahkan, bagi Cabor baru yang akan menjadi anggota tetap, harus sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang diatur dalam AD/ART Koni yakni pasal 10,11 dan 12 tentang tata cara keanggotaan Koni.

Ketua PGI Subang (kiri) mengajari Ketua KONI Subang (kanan) bagaimana cara bermain Golf sambil memonitor kegiatan cabor Gateboll dialun-alun Pemkab Subang

“Ketika ingin menjadi anggota Koni, mereka itu harus mengikuti dan paham dulu tentang tata cara untuk menjadi anggota Koni itu. Persyaratannya diatur dalam pasal 10, 11 dan pasal 12 AD/ART Koni. Dan Koni sudah 5 bulan lalu, sudah 3 kali memberikan waktu pendaftaran bagi Cabor baru untuk menjadi anggota Koni, dengan melampirkan semua persyaratan sebagai calon anggota Koni. Diantara Cabor itu ada yang sudah menyampaikan persyaratan ke Koni, ada yang sudah lengkap, ada yang belum lengkap, ada juga beberapa Cabor baru yang sama sekali tidak menyampaikan semua persyaratan,” jelasnya.

ARD juga menjelaskan, terkait anggaran pembinaan untuk Cabor anggota Koni Subang untuk menghadapi Porprov 2022 nanti, mengenai besaran anggaran pembinaan tersebut sesuai usulan Cabor. Koni Subang mengalokasikannya sesuai dengan proporsi masing-masing Cabor, yang sudah diverifikasi sebelumnya dan memenuhi syarat.

“Melalui bidang dua yaitu Bina Prestasi Koni, hanya melakukan pendataan semua usulan masing-masing anggota yaitu Cabor. Itu pun disesuaikan dengan prestasi para atlit di Cabornya masing-masing dan target medali di Porprov nanti. Kemudian diseleksi lagi, hasil seleksi itulah gradenya kita sesuaikan lagi dengan sertifikat masing-masing atlit dalam meraih prestasi sebelumnya serta targetan kedepannya dalam meraih medali,” terang ARD.

ARD juga menyinggung masalah alokasi anggaran pengadaan barang dan jasa, terkait dana yang dipersoalkan mengenai pemeliharaan gedung sekretariat Koni Subang.

Ia menyebutkan, ada anggaran Rp500 juta itu, belum berbentuk uraian kebutuhan yang diusulkan Koni.
“Masih bentuk ‘gelondongan’ dana itu. Belum di bagi-bagi (alokasikan),”ujarnya.

Ia pun menyayangkan apa yang disampaikan oleh pengamat hukum Subang Irwan Sutriarta SH, yang belum memahami RKA Koni Subang, terlebih mengenai AD/ART Koni. “Saya harap, untuk Bung Irwan Sutriarta, pelajari dulu AD/ART Koni dan RKA yang dipegang Koni, jangan asal ngomong tanpa data,” imbuhnya.

ARD mengatakan, persoalan Cabor baru dan RAB Koni ini bisa digiring ke ranah hukum. Jika ada temuan tindak pidana korupsi, dirinya mempersilakan untuk melapor kepada aparat yang berwenang. Anggarannya pun menurut dia, belum bisa dicairkan.

Ia juga menegaskan, tudingan adanya dugaan tindak pidana korupsi itu tidak mudah. Semua pertanggungjawaban keuangan Koni menurutnya, akan diperiksa dan diaudit. Sehingga jika ada penyelewengan akan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Pidana dari mana ? Uangnya juga belum dibagikan ke Cabor-Cabor koq. Apalagi dana pembinaan ini di atas persetujuan Pemda. Koni sifatnya hanya mengusulkan, yang mengesahkan kan DPRD dan Pemerintah Daerah bukan Koni. Dan Koni siap dilaporkan jika terbukti ada dugaan penyelewengan atau penyimpangan anggaran. Tetapi dasarnya dari mana dulu, belum ada bukti pidananya, karena uangnya juga belum kita bagikan koq,” tukas ARD.

Namun ARD berharap dan memohon kepada seluruh elemen masyarakat Subang, untuk bersama-sama membangun prestasi olahraga Subang di Porprov nanti. Karena prestasi itu tidak hanya tanggungjawab Koni dan pemerintah saja, tetapi juga adanya peran serta masyarakat dan pihak lain.

ARD juga meyakinkan bahwa saat ini, Koni Subang masih kondusif dan solid. Koni Subang bertekad untuk mengukir prestasi olahraga di porprov 2022 nanti, sekaligus memanfaatkan selaku tuan rumah.

“Marilah kita bersama-sama membangun prestasi olahraga Subang. Jangan saling menyudutkan, apalagi timbul fitnah inilah, itulah. Ini gak baik, lebih baik kita bersatu padu, bahu membahu membangun prestasi di Porprov nanti,” tandasnya.(rri/hrn)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *