oleh

BANYUWANGI MAKIN RESIK, TAMBAH CANTIK Oleh : Bonang Prasunan

19aPOSKOTA.CO – Nama Kota Banyuwangi belakangan semakin moncer, terutama sejak bupatinya dijabat oleh Abdullah Azwar Anas. Bahkan kemudian muncul destinasi wisata baru yang sebenarnya sudah lama ada, seperti Pulau Merah, lalu Pantai Boom yang selama ini ‘dibiarkan begitu saja’.

Masih banyak lagi destinasi yang makin mengkilap di tangan Azwar Anas, termasuk tentunya wisata petualangan Kawah Ijen dan Pantai Grajagan yang seksi dan ombaknya disukai para surfer kelas dunia.

Selain itu beberapa tahun belakangan ini, Banyuwangi dijuluki kota 1000 Wi-fi (wireless fidelity), karena kemanapun tujuan wisata Banyuwangi bisa dipastikan Wi-fi-nya ada dan signalnya kuat. Azwar Anas telah bekerjasama dengan PT Telkom Tbk untuk menghidupkan komunikasi canggih, dimana sekarang ini orang tak bisa lepas dari gadget.

Dua orang remaja asal Jakarta yang liburan ke rumah kakek-neneknya yang asli Banyuwangi sempat memuji kecanggihan Banyuwangi dalam menjawab kebutuhan gadget. “Wah, saya tidak mengira, kota kecil kakekku, kota ayahku, Banyuwangi, demikian canggih.

Wifi-nya keren, ada dimana-mana,” kata dua remaja kakak beradik, Fafa dan Fifi sambil memainkan gadget-nya di Taman Sri Tanjung yang rapi an bersih. Lebih lanjut sang kakak, Fafa, bercerita, mengutip kisah ayahnya, Taman Sri Tanjung dulunya tempat main ayahnya ketika masih kecil. Apalagi jika bulan Ramadhan, semua warga penduduk Banyuwangi datang untuk menyaksikan penyulutan ‘blanggor’ ( semacam meriam yang diledakkan dengan peluru melesat vertical), sebagai tanda buka puasa telah tiba.

Selain itu hal yang dipuji oleh Fafa dan Fifi, kebersihan kota Banyuwangi. “Sangat bersih dan enak dipandang, kami sempat diajak masu ke Pasar Tradisional, tempat dulunya ayah berjualan pisang goreng, sangat bersih” kata Fifi. Kakak beradik ini sempat menyambangi Pulau Merah, Watu Dodol dan Pantai Boom mengaku terpesona dengan keindahan wisata Banyuwangi dan cara Pemda menjaga kebersihannya.

Banyuwangi pada tahun 2013 meraih penghargaan penghargaan Adipura, setelah selama 17 tahun puasa penghargaan. Saat itu penghargaan diterima langsung oleh Bupati Azwar Anas dari Presiden SBY (waktu masih jadi Presiden). Sebelumnya pada tahun 1996 Banyuwangi pernah meraih Adipura Kencana, namun sayang, setelah itu (tepatnya tahun 2011) Banyuwangi pernah dijuluki kota terkotor.19

Di Pulau Merah yang angkuh dan anggun, nampak benar pantainya dikelola dengan sangat baik, tak ada sampah. Demikian pula Pantai Boom sangat bersih, tak ada sampah berserakan. Pemandangan Pulau Bali di seberang Pantai Boom semakin manambah kecantikan pantai ini. Watu Dodol yang unik, nampak bersih dan tertib, warung-warungnya tertata rapi.

“Dan yang pasti Taman Sri Tanjung ini, kami tak bosan nongkrong disini, apalagi didepannya ada mesjid Jami’ kebanggaan warga Banyuwangi, dan di sisi lain ada Kabupaten dengan bangunan klasik,” tutur Fafa.

Menutut H. Arief Setiawan MM, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banyuwangi, “Keberhasilan Banyuwangi meraih Adipura sebagai kota bersih tak lepas dari peran serta warga Banyuwangi sendiri. Penghargaan ini menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Banyuwangi atas segala upaya kerja kerasnya menciptakan Banyuwangi yang bersih,” ujar Arief.

Lebih lanjut menurut Arief, yang menjadikan Banyuwangi menerima piala Adipura, karena adanya beberapa inovasi, seperti bank sampah, pengolahan sampah, pemanfaatan gas metan dan perubahan Ruang Terbuka Hijau (RTH). “Dan yang penting menciptakan perilaku yang baik dan positif dalam menangani sampah. Salah satunya tak membiasakan membuang sampah di pasar atau sungai,” tegas Arief.

Pada tanggal 5 September 2011 Pemda Banyuwangi membentuk DKP (Dinas Kebersihan dan Pertajmanan). Targetnya, Banyuwangi memperoleh Piala Adipura.Tenaga DKP sebanyak 620 terdiri dari tenaga lepas, dan 205 tenaga PNS (Pegawai Negeri Sipil).

Adapun sistemnya, pada tingkat kecamatan melibatkan secara aktif para Camat. Di tingkat lingkungan melibatkan para tokoh masyarakat, dan di desa melibatkan Kepala Desa. Mottonya : “Membangun Banyuwangi dengan Kebersamaan”.

Sekarang semua hasilnya terlihat, Banyuwangi bersih menjadi kebanggaan warganya. Ditambah dengan adanya Bandara Blimbing Sari, sehingga begitu turis menginjakkan kaki di tanah Using, yang nampak kota yang bersih.
(Penulis pecinta dan pelestari budaya Using)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *